Oleh: Siswahyu
SOLO (sekilasmedia.com) Ada suatu tim ‘mungil’ yang unik dalam peta politik Indonesia yang hingga kini belum terungkap, dimana tim tersebut hampir selalu berkiprah dalam Pilpres dan selalu dengan harapan untuk Indonesia yang lebih baik, tanpa melihat partai politiknya. Tim dengan sumber dana sendiri, dari dalam internalnya yang peduli dan saling mengisi. Diantara anggota tim adalah pelawak Asmuni-Srimulat almarhum.
*ADA YANG TIDUR DI PBNU DAN IKUT JAGA DI RUMAH MEGAWATI*
Tim mungil yang terdiri dari berbagai unsur. Anggota tim ada yang dekat Gus Dur, lebih-lebih ketika sebelum reformasi, bahkan ada yang sering tidur di PBNU Kramat Raya. Juga mengadakan diskusi-diskusi dengan Gus Dur termasuk mengawali Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, SBSI, bersama Gus Dur dan Prof Dr Muchtar Pakpahan juga Rachmawati Soekarnoputri serta Sabam Sirait ayahanda Maruarar Sirait yang kini masih menjadi anggota DPR RI.
Ketika sebelum Reformasi itu juga ada yang sering ikut jaga di rumah Megawati Soekarnoputri di Kemanggisan, bahkan membalas teror yang dilancarkan preman bayaran yang memusuhi Mega. Bahkan ikut terlibat dalam kongres PDI Megawati yang dibuat bentrok di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Menjadi tim mungil. Meskipun ketika Gus Dur maupun Megawati jadi presiden, mereka justru tidak memikirkan untuk dapat apapun.
*TIM MUNGIL YANG IKUT SUKSESKAN TOKOH JADI PRESIDEN*
Tim mungil yang meskipun perannya kadang tak mungil termasuk ikut menjadikan ‘suksesnya’ sejumlah tokoh menjadi Presiden RI.
Tim mungil itu juga ada yang sering ke rumah Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas-Bogor saat menjadi bagian tim sekoci SBY yang maju Pilpres tahun 2004. Banyak buku biografi SBY yang mereka bawa dari rumah SBY untuk dibagikan kepada masyarakat.
Siswahyu
*ANGGOTA TIM MUNGIL JADI BAGIAN TIM JOKOWI DAN PRABOWO*
Kemudian juga ada yang menjadi tim Joko Widodo – Jusuf Kalla saat Pilpres tahun 2014. Ada yang di dalam Pro Jokowi atau Projo, ada yang di Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP, ada yang di For JJ atau For Jokowi-Jusuf Kalla dll.
Pada Pilpres 2014 tersebut anggota tim mungil agak terbelah karena ada yang menjadi tim Jokowi-JK dan ada yang ikut tim bagi Prabowo Subiabto – Hatta Radjasa. Namun pasca Pilpres tetap menyatu lagi.
*IDE KELUARGA BK GANDENG BERSAMA KELUARGA PAK HARTO*
Tim mungil ini juga telah agak lama memiliki ide agar keluarga Bung Karno dan keluarga Pak Harto, dua mantan Presiden RI, itu agar menyatu untuk rakyat Indonesia ke depan.
Bagaimana dengan Megawati – Prabowo yang bergandengan dalam Pilpres 2009? Menurut Tim Mungil itu belum menunjukkan penyatuan yang sebenarnya, apalagi pada waktu itu yang ngetrend harusnya Prabowo Capres dan bukan Cawapres.
*PILPRES 2019 PERLU KELUARGA BK – PH SUNGGUH MENYATU*
Lolosnya Partai Berkarya ‘besutan’ Tommy Soeharto yang bisa mengikuti Pemilu 2019 sebenarnya diharapkan Tim Mungil juga bisa menjadi bagian ikhtiar untuk sungguh-sungguh menyatunya Keluarga Bung Karno dan Keluarga Pak Harto.
Apalagi dengan adanya posisi Ketua Umum Partai Berkarya yang ‘diambil-alih’ Tommy Soeharto dari Neneng melalui Rapimnas ke-3 Partai Berkarya di Solo beberapa waktu lalu. Memang hal itu memperkeras upaya Partai Berkarya untuk menjadikan Tommy sebagai Capres.
*SONNY PUDJISASONO BISA JEMBATANI KELUARGA BK – PH?*
Menurut Tim Mungil, di dalam Partai Berkarya ada sejumlah sosok yang sangat berpengalaman sebagai ‘aktivis’ yang bergaul dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan jaringan Keluarga Bung Karno yang juga dekat dengan Keluarga Pak Harto.
Salah satunya adalah Sonny Pudjisasono yang pernah menjadi sekjen maupun Ketua Umum Partai Buruh. Apalagi Sonny yang produser film ENAK THO ZAMANKU PIYE KABARE itu…, juga menjadi orang penting dalam kepengurusan Partai Berkarya pusat. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926.
