Sidoarjo ( Sekilasmedia.com )
Pelaksanaan pilkades serentak di sidoarjo masih banyak perlu ada kajian ulang terutama sistem pelkades menggunakan E foting atau IT.
Keyataanya di lokasi alat ini sering mati sedangkan tim IT sendiri tidak bisa berbuat banyak.
Hal ini terjadi di desa kelantingsari kecamatan tarik.
Di tambah hasil yang di dapat antara jumlah pemilih yang datang di tempat pemilihan dengan hasil di alat tim IT atau komputer tidak sama ini yang memicu kemarahan warga di duga ada permainan data .
Kejadian ini sangat merugikan sala satu calon kepala desa. Sehingga dari saksi tidak mau menerima hal ini dan warga mintak diadakan pelaksanaan kembali menggunakan sistem manual atau dengan menyoblos.
Tidak hanya itu saja saksi atas nama Nanang Hariyanto . Juga akan melaporkan hal ini ke polsek tarik . Sedangkan yang di laporkan 1. Ketua panitia beserta anggota. 2. Tim IT. Dan 3. PJ kepala desa.
Karna ketiga orang ini yang bertanggung jawab atas kejadian permasalahan terjadi kericuan.
Masih kata Nanang hariyanto .dalam pelaksanaan alat komputer sering mati bergiliran mulai bilik satu sampai bilik enam. Dengan alasan mesin panas.
Tidak hanyak itu saja layar komputer kalau di tombol tidak langsung muncul kalau tidak digali satuan.
Sedangkan hasil alat komputer harusnya kan bisa sama. Tapi ini tidak sama seperti jumlah pemilih yang hadir sebanyak 2724 orang tapi dalam hitungan hasil akhirnya suara tidak sah dengan suara yang sah di komputer tim IT. sejumlah 2760 suara.
Kok bisa ini terjadi pasti ada permainan sebelumnya.” Ujarnya.
Sedangkan kuasa hukum dari calon no 2.
Dimas yemahura.
Membenarkan apa yang di katakan saudara saksi. Dan saya menambahkan pemilihan ini saya anggap tidak sah banyak kenjanggalan di alat komputer yang belum ada uji materi kelayakannya.
Dan berita acara belum ada ttd . Dan masih banyak kejanggalan lainnya.
Harapan saya agar pemerintahan mengadakan pilihan ulang kembali agar tidak ada gejolak di masyarakat seperti hari ini senin 26/3/2018 warga mendatagin balai desa kelantingsari. Kasihan masyarakat menjadi korban uji coba sistim e voting. Yang warganya belum bisa menerima sistim ini bilangnya. ( yun/sud )