Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.

Bhayangkara FC Junior Pertajam Skuad Usai Dari FC Tokyo Jepang, COACH SETIAWAN-KOMPOL AGUS: DENGAN IBADAH DAN PATUHI ORANGTUA

Oleh: Siswahyu

SURABAYA (sekilasmedia.com) Persahabatan Perdamaian atau Hubungan Bilateral Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Jepang, dalam ikatan formal yang lebih kuat, dimulai pada 20 Januari 1958 dengan Penandatanganan Perjanjian Perdamaian antara Jepang – Republik Indonesia. Pada tahun yang sama, tahun 1958, itu pula ditandatangani Perjanjian Pampasan Perang.

*RUMAH PERWIRA JEPANG TEMPAT RUMUSKAN NASKAH PROKLAMASI 1945*
Memang Jepang pernah menjajah Indonesia selama sekitar tiga setengah tahun, dimulai 10 Januari 1942 hingga 14 Agustus 1945, namun ketika Indonesia akan Proklamasi 17 Agustus 1945 kebetulan pula yang tempatnya berjasa untuk dijadikan tempat merumuskan naskah Proklamasi itu adalah milik orang Jepang yaitu rumah Laksamana Tadashi Maeda yang terletak di Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta yang kini dijadikan Museum Rumusan Proklamasi.

Perwira Angkatan Laut Jepang itu memiliki hubungan yang sangat baik dengan banyak tokoh pergerakan Indonesia karena sifatnya yang bersahabat dan ‘ngemong’, diantaranya sangat dekat dengan Ahmad Subarjo, sehingga ketika rumah Ir.Soekarno tidak memungkinkan digunakan tempat merumuskan naskah Proklamasi karena dijaga oleh banyak tentara Jepang maka dipilihlah rumah Laksamana Tadashi Maeda sebagai gantinya. Waktu itu suasana bulan Ramadhan bertepatan dengan tanggal 16 Agustus 1945, para tokoh pergerakan ‘ngelembur’ hingga dini hari dan terumuskan naskah Proklamasi hingga dilaksanakan Proklamasi 17 Agustus 1945 jam 10.00 di rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan. Jalan Pegangsaan Timur itu telah diubah namanya menjadi Jalan Proklamasi.

*HUBUNGAN PERSAHABATAN INDONESIA-JEPANG JUGA BERI PELUANG BHAYANGKARA FC*
Dari perjuangan bangsa dan para pahlawan itulah Indonesia bisa meraih kemerdekaan, namun hubungan dengan Jepang pun sangat erat terjaga. Hingga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Hubungan Persahabatan Indonesia-Jepang ke-60 (20 Januari 1958-20 Januari 2018, pen.) berbagai acara diadakan termasuk dalam Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya dan lainnya.

PSSI pusat memberikan kehormatan pula kepada Bhayangkara FC senior untuk memperingati 60 tahun HUT Hubungan Persahabatan atau Hubungan Bilateral Indonesia-Jepang itu. Selaku Juara 1 Liga 1 Gojek-Traveloka tahun 2017 Bhayangkara FC mendapat ‘hadiah’ tambahan dari PSSI berupa pertandingan persahabatan melawan FC Tokyo Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Sabtu 27 Januari 2018. FC Tokyo merupakan salah satu diantara 18 klub Liga 1 Jepang atau J-League, sehingga pertandingan persahabatan itu diberi titel J-League Asian Challange 2018.

*CERITA HINGGA TERJADI GAME PERSAHABATAN FC TOKYO VS BHAYANGKARA FC*
Cerita hingga terjadinya pertandingan persahabatan itu melibatkan PSSI-nya Indonesia dengan PSSI-nya Jepang yaitu Japan Football Association atau JFA. Hingga Wakil Presiden J-League Hiromi Hara datang ke Jakarta untuk berjumpa dengan PSSI pada Selasa 16 Januari 2018, yang juga dihadiri Masafumi Ishii Duta Besar Jepang untuk Indonesia, AKBP Sumardji manejer Bhayangkara FC serta Muhammad Hargianto pesepakbola Bhayangkara FC.

Hubungan itu diharapkan berlanjut sebagaimana harapan Joko Driyono Plt Ketum PSSI. Apalagi PSSI juga telah kerjasama dengan JFA untuk sejumlah kepentingan sepakbola di Indonesia.

*HIROMI HARA: TOLONG BERI TAHU SAYA JIKA ADA PEMAIN BAGUS BHAYANGKARA FC*
Hiromi Hara pun sangat senang bisa bekerjasama dengan PSSI. Bahkan diberikannya kesempatan pesepakbola Indonesia, misal Hargianto, untuk debut di J-League. Hargianto pun disebut pemain berbakat yang tumbuh cepat. “Kalau misalnya ada pemain bagus di Bhayangkara, tolong beri tahu saya,” ungkap Hiromi Hara yang pernah menjadi manejer FC Tokyo pada tahun 2002-2005 dan 2007, yang juga pernah berkarir sebagai pesepakbola termasuk pernah memperkuat FC Tokyo.

BACA JUGA :  DPRD Kota Palembang Gelar Rapat Paripurna Ke 7

Pertandingan persahabatan FC Tokyo versus Bhayangkara FC pun bagi Hiromi Hara dinilai sebagai awal hubungan yang baik, sekaligus dimanfaatkan memantau pesepakbola yang bagus barangkali bisa tampil di J-League  Apalagi dalam J-League terdapat 54 klub yang 18 diantaranya Liga. Meskipun Hiromi Hara juga berharap suatu saat nanti ada klub Indonesia yang datang ke Jepang untuk pertandingan persahabatan. Mungkin itu juga Bhayangkara FC senior dan junior yang difasilitasi JFA kerjasama dengan J-League dan Japan Foundation?

*HASIL GAME DAN PASCA GAME ADA PESEPAKBOLA YANG DIMINTA KE JEPANG*
Hasil game persahabatan adalah 4-2 untuk FC Tokyo. Dua gol FC Tokyo diantaranya dicetak pesepakbola termuda dalam J-League Liga 1, Takefusa Kubo alias Messi-nya Jepang yang kelahiran Juni 2001 dan pernah akan dikontrak klub Liga 1 Spanyol namun belum bisa terlaksana karena ditegur FIFA mengingat usia Takefusa Kubo yang masih dibawah 18 tahun. Namun hasil lainnya dari game persahabatan itu untuk Bhayangkara FC adalah berlanjutnya hubungan mereka, juga terbukanya berbagai peluang kerjasama untuk Bhayangkara FC. Bahkan Bhayangkara FC diminta mengirimkan dua pesepakbolanya ke Jepang untuk belajar sepakbola, salah satunya Alsan Sandi, dengan semua beaya ditanggung FC Tokyo yang memiliki kerjasama dengan J-League dan Japan Foundation. Namun karena pada waktu itu tenaga Alsan Sandi masih dibutuhkan Bhayangkara FC untuk Piala Presiden, sehingga AKBP Sumardji selaku manejer tidak melepasnya. Kemudian oleh Sumardji diusulkan agar yang berangkat adalah pesepakbola Bhayangkara FC U-15 dari akademinya. Pihak Jepang pun setuju.

Peluang kerjasama yang lain adalah hubungan rutin pengiriman pesepakbola Bhayangkara FC ke Jepang tiap tahun. Juga kemungkinan kerjasama marketing yang perlu dibicarakan lebih lanjut.

*BHAYANGKARA FC U17-15-14 YANG DITANGANI AKBP EDDWI-KOMPOL AGUS DKK*
“Kalian berlatih terus di Surabaya sini. Pada saatnya nanti kalian akan kita kirim ke Jakarta kita masukkan jenjang yang lebih tinggi misal Bhayangkara FC U-19 dan Bhayangkara FC Liga 1,” kurang-lebih hal tersebut pernah diungkapkan AKBP Sumardji manejer Bhayangkara FC kepada pesepakbola Bhayangkara FC junior anak-anak yang ketika akhir tahun 2017 itu adalah U-15 dan U-13 (kini U-17 dan U-15 serta U-14, pen.) ikut selebrasi keliling Surabaya pada Senin 18 Desember 2017 mengarak Bhayangkara FC senior yang Juara Liga 1 Gojek-Traveloka. Finish di Polda Jatim, disambut Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin beserta jajaran di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Bhayangkara FC junior anak-anak U-17 dan U-15 serta U-14 yang dibawah pembinaan Polda Jatim itu dengan Manejer AKBP Eddwi Kurniyanto, Asisten Manejer Kompol Agus Setiawan, Field Management Ahmad Yari, Head Coach Setiawan, Pelatih Fisik Dimas, Asisten Pelatih Irfan dan Slamet serta Andi, Fisioterapis Nanda, media officer Siswahyu dll sejumlah kru.

*JANJI AKBP SUMARDJI YANG TERWUJUD UNTUK BHAYANGKARA FC JUNIOR*
Diantara janji AKBP Sumardji satu per satu terwujud, bahkan untuk pesepakbola Bhayangkara FC U-15 yang dibawah pembinaan Polda Jatim itu bukan hanya dikirim ke Jakarta, namun ada dua anak yang pada 12-19 Maret 2018 kemarin malah dikirim ke Jepang untuk belajar sepakbola di FC Tokyo dengan semua beaya ditanggung FC Tokyo yang memiliki kerjasama dengan J-League dan Japan Foundation.

BACA JUGA :  Wali Kota Blitar Sampaikan Jawaban atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Terhadap Dua Raperda

Harusnya empat orang yang berangkat ke Jepang yaitu pesepakbola Bhayangkara FC U-15 Marsel dan Abril, lalu Coach Setiawan, dan Kompol Agus Setiawan selaku Asisten Manejer. Namun Kompol Agus Setiawan tak bisa berangkat karena ada tugas dari Mabes Polri yang tak bisa ditinggalkan.

*PIALA BHAYANGKARA FC U-15 BERSANDING PIALA BHAYANGKARA FC SENIOR*
Bhayangkara FC senior Liga 1 yang ibaratnya masih baru lahir, bahkan pertama kali secara resmi ikut kompetisi resmi barulah pada Liga 1 Gojek-Traveloka 2017, namun langsung juara merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa. Begitu pula Bhayangkara FC junior anak-anak barulah efektif pada awal tahun 2017, namun Bhayangkara FC U-15 juga langsung menyabet Juara 1 Jatim untuk Liga U-15 Relaxa 2017 PSSI Jatim. Sesuatu yang sangat luar biasa pula, dengan usianya yang belum dua tahun.

Hingga Piala yang diraih Bhayangkara FC U-15 itu ketika di Polda Jatim sempat disandingkan dengan Piala yang diraih Bhayangkara FC senior yang Juara 1 Liga 1 pada saat di Polda Jatim 18 Desember 2017. “Kalau perlu Piala Bhayangkara FC Liga 1 diarak keliling seluruh Indonesia. Karena kalau Arema adalah punya Malang, Persebaya punya Surabaya, sedangkan Bhayangkara FC adalah punya Polri yang dimana-mana ada polisi di seluruh Indonesia,” kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin yang juga mendapat penghargaan dari Asprov PSSI Jatim yang dipimpin duet Ketum Ahmad Riyadh – Sekum Amir Burhanuddin, karena kepedulian Irjen Machfud Arifin pada pembinaan sepakbola.

*OLEH-OLEH COACH SETIAWAN DARI JEPANG DAN BRIEFING KOMPOL AGUS*
“Kalian tinggal terus berlatih dan berlatih, kami yang akan melayani kalian, juga akan membawa kalian ke jenjang yang lebih tinggi,” kurang-lebih hal itu diungkapkan Kompol Agus Setiawan yang mewakili AKBP Eddwi Kurniyanto kepada pesepakbola Bhayangkara FC U-17 dan U-15 serta U-14 sebagai briefing di Stadion Polda Jatim.

Coach Setiawan di hadapan para pesepakbola Bhayangkara FC junior anak-anak itu pun menyampaikan oleh-oleh hasil belajarnya selama satu minggu di Jepang. Diantara yang diungkapkannya adalah kehebatan orang Jepang, juga pesepakbolanya, yang taat beribadah sesuai agamanya serta patuh pada orang tua. “Kunci sukses bagi pesepakbola di Jepang bukan hanya karena disiplin berlatih, namun yang lebih penting adalah taat ibadah dan patuh pada orang tua,” cetus Coach Setiawan. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu juga penulis buku biografi Asmuni-Srimulat, pernah dapat beasiswa Community Development di Asian Social Institute/ASI di Manila-Filipina).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *