Mojokerto(Sekilasmedia.com)Ratusan budayawan dari pelosok tanah air yang menamakan diri LP2BN ( Lembaga pelestari pemerhati budaya Nusantara) Selasa (17/4) telah melakukan ritual napak tilas dibarengi dengan membuka marmer yang telah menutupi situs dipetilasan Tribuana tunggal dewi atau yang sering disebut petilasan watu Ombo lokasinya berada di Desa Klinterjo Kacamata Trowulan Mojokerto.
Menurut Ki wiro Kandeg Budayawan asal tlasih 87,menyampaikan bahwa kegiatan ritual kali ini adalah untuk membuka tutup situs yang berada di area petilasan watu ombo, situs tersebut berada ditempat mediasi, konon tempat tersebut juga pernah dibuat mediasi presiden pertama yakni Ir Soekarno, penutup situs yang terbuat dari marmer perlu diambil, biar situs kelihatan aslinya, ” ujarnya.
Ketika acara rirual persiapan pembongkaran tutup Situs akan dilakukan, terjadi angin kencang yang luar biasa disekitar area petilasan tersebut, bahkan ritual pemindahan tutup situs keluar angin kencang dari dalam situs, ” ungkap gus Kandeg.
Sementara penasehat LP2BN Pujo Setiyono menyampaikan, membuka tutup situs ini sudah dilakukan yang ketiga kalinya, pertama dilakukan dijawa barat tepatnya dipelabuhan Ratu, yang kedua dilakukan di makam ronggo warsito dikalasan Jogja, dan yang ketiga berada di petilasan watu ombo trowulan,”bebernya.
Ketiga titik situs yang tertutup dengan marmer semuanya dalam keadaan di Cor dengan semen, penutupan dan pengecoran ini diduga dilakukan saat orde baru sekitar tahun 1978, dengan tujuan menghilangkan aura presiden Soekarno biar tidak nampak, sebab diyakini tempat – tempat tersebut merupakan tempat persinggahan mediasi presiden kita yang pertama, ” katanya.
Dari hasil membuka penutup situs yang terbuat dari marmer tersebut, yang dijawa barat dan jawa tengah sudah nampak berbentuk patung presiden Soekarno dengan ukuran setengah badan, tetapi yang ada diwatu ombo belum nampak, sebab masih campur dengan Cor semen, biar nanti diteruskan oleh pihak cagar budaya, tugas kami hanya membuka aura saja” tandasnya. (wo)