Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Bantaran sungai memang sudah biasa dijadikan sebagai lahan tempat tinggal bagi masyarakat. Sudah bukan hal yang aneh jika sungai menjadi ‘tempat sampah’ yang besar nan panjang bagi masyarakat. Orang-orang dengan seenaknya membuang sampah mereka ke sungai, baik itu sampah rumah tangga maupun limbah industri. Entah apa yang mendasari perilaku sederhana mereka yang enggan membuang sampah pada tempat yang seharusnya, bukan di sungai. Jika ditanya apa alasan mereka, kebanyakan pasti menjawab ‘sudah biasa buang sampah ke sungai’. Apakah kebiasaan seperti itu harus terus-menerus dipelihara? Serta harus sampai kapan kebiasaan seperti itu ada?
Padahal dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke sungai akan merugikan mereka sendiri. Jika musim hujan datang, sudah dapat dipastikan sungai-sungai akan meluap dan menyebabkan banjir. Banjir itu disebabkan oleh sampah-sampah yang tertumpuk dan tersangkut disana-sini sehingga menghalangi laju air. Tentunya banjir akan mengganggu aktivitas masyarakat. Dan masyarakat pun tahu bahwa banjir yang terjadi disebabkan oleh sampah yang mereka ‘biasa’ buang ke sungai, namun hal tersebut tetap tidak dapat mengubah perilaku masyarakat tersebut dan membiarkan bencana banjir terulang setiap tahun.
sebagai contoh yang ada di Sepanjang Sungai Sadar di kawasan Banjaragung puri tepatnya di sekitar jembatan Gedangklutuk banyak sampah yang di buang disungai,hal ini merupakan pemandangan yang tidak sehat,srhingga hari ini minggu (1/7) relawan,Mahasiswa,masyarakat sekitar yang merasa terpanggil untuk mencoba menanggulangi hal tersebut dengan membuat suatu upaya kecil yang bekerja sama dengan warga sekitar untuk mengadakan bakti sosial ‘bersih sungai Sadar” Sungai yang salurannya menuju Kota Mojokerto ini”
Tujuan acara bersih sungai ini yang di pelopori para pemuda pencinta lingkungan di ikuti Mahasiswa Dr Warga, Mahasiswa Universitas Mayjen Sungkono,Relawan, PMI, Dan DLH membersihkan sungai mereka yang tercemar oleh sampah-sampah orang-orang tak bertanggung jawab. Warga sangat antusias menyambut acara ini. Setidaknya masih ada anak-anak muda yang mau peduli pada masalah lingkungan dan mencoba menemukan solusi dari masalah yang ada.
Acara bersih sungai yang di prakarsai Mahasiswa Mayjen Sugkono ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 1 Juli 2018 sekitar pukul 07.30.kurang lebih di ikuti 100 orang,
Sebenarnya warga di sekitar sungai tersebut sudah sering melaksanakan kegiatan bersih sungai. Namun sayangnya sampah-sampah tetap saja datang dan mencemari sungai tersebut. Berdasarkan cerita dari warga, ada salah satu warganya,Hadi megungkapkan,”Sampah yang ada di sungai selain kiriman dari kawasan juga di buang orang yg lewat dari daerah lain,kalau warga sendiri sudah tidak membuang sampah di sungai, itu orang daerah lain yang biasa lewat sini memang ‘biasa’ membuang sampah ke sungai tersebut. Upaya warga lain untuk menegur sudah dilakukan, namun tetap saja ia membuang sampah ke sungai, Jadi kegiatan rutin warga membersihkan sungai menjadi sia-sia karena sampah tetap ada.”jelas Hadi
Menurut April Mahasiswi Mayjen Sungkono yang ikut acara bersih bersih sungai menuturkan” Sungai itu penting,oleh karena itu harus di jaga..baik ekosistemnya maupun kebersihannya karena sungai merupakan aliran yang juga di butuhkan masyarakat lainnya serta merupakan Lingkungan yang Wajib di jaga karena di situ juga ada makluk hidup seperti ikan,katak dll yg harus di lestarikan.
Dari hal tersebut, warga berharap Mahasiswa,DLH,maupun Relawan selalu membantu memecahkan masalah sampah tersebut dengan mencoba membicarakan ke pihak-pihak instansi resmi seperti pemerintah maupun UNIMAS sendiri untuk sekiranya membantu menyediakan fasilitas Tempat Sampah di sekitar sungai, Rutinitas kedepannya diharapkan acara bersih sungai selalu di wujudkan sampai warga benar-benar sadar akan kebersihan sungai Sadar.(rud)
