MOJOKERTO,Sekilasmedia.com –Pada Jum’at (29/6) dan Senin (2/7) diselenggarakan Pertemuan Evaluasi Penyelenggaraan Prolanis Semester I Tahun 2018. Acara pertemuan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto ini dihadiri oleh kurang lebih 141 Fasilitas Kesehatan (Faskes) Primer. Hadir sebagai Narasumber Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Dra Christiana Indah WW, Apt,M.Si, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Agus Suyoso, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr. Pudji Umbaran, M.KP dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, dr. Dina Diana Permata, AAK.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Kartika Widyastuti menyampaikan Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, sesuai dengan Pasal 20, bahwa Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan. Guna mendukung program promotif preventif, BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto menyelenggarakan pertemuan dengan seluruh FKTP di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto.
Pertemuan ini dimaksudkan untuk tercapainya peningkatan komitmen pelayanan faskes primer dengan melibatkan tenaga kesehatan pada FKTP pengelola Prolanis dalam Upaya meningkatkan pengelolaan peserta prolanis serta terjaminnya kualitas Pelayanan Kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang baik di Pelayanan Kesehatan Primer.
“Dari 84 fktp yang ada di wilayah kabupaten jombang, terdapat 73 klub prolanis, yang beranggotakan 498 peserta prolanis hipertensi (HT), dan 3.372 peserta prolanis diabetes mellitus (DM) dengan total 3.870 peserta. Untuk wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto terdapat 73 klub prolanis, yang beranggotakan 656 peserta prolanis HT, dan 3.404 peserta prolanis DM dengan total 3.870 peserta” kata kartika.
Pada kesempatan ini, kartika juga menyampaikan tentang penyesuaian pemeriksaan penunjang prolanis, yang meliputi pemeriksaan rutin gula darah dan pemeriksaan tahunan (HBA1C dan kimia darah). Saat ini, bagi peserta prolanis DM, jenis pemeriksaan rutin/bulanan adalah gula darah puasa dan pemeriksaan tahunan. Sedangkan bagi peserta prolanis HT dapat dilakukan pemeriksaan tahunan. Jenis pemeriksaan tahunan yang meliputi pemeriksaan HBA1C dan kimia darah, dilakukan 6 bulan sekali bagi peserta prolanis DM. Sedangkan bagi peserta prolanis HT, dilakukan pemeriksaan kimia darah 6 bulan sekali. Selanjutnya, bagi peserta prolanis yang telah memperoleh pemeriksaan HBA1C, maka pada bulan tersebut pemeriksaan GDP yang dilakukan tidak dapat ditagihkan.
Kartika juga mengingatkan kembali pada FKTP pengelola prolanis, agar benar-benar memastikan kembali kesesuaian antara pelaporan kegiatan dengan eviden serta kontinuitas pelaporan pemantauan kesehatan peserta prolanis. Selanjutnya, berkaitan dengan penilaian kinerja FKTP melalui implementasi KBKP (Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan), dimana prolanis menjadi salah satu indikator penilaian, FKTP dihimbau untuk terus aktif dan meningkatkan cakupan peserta prolanis di wilayah masing-masing.
Hal terpenting yang diharapkan melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah FKTP melaksanakan kegiatan prolanis secara optimal dan sesuai ketentuan serta output peningkatan kualitas kesehatan peserta prolanis yang ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup dan nilai produktifitas yang tinggi. (sam/wo)
