Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Pondok pesantren Islamic Center yang dibangun diluas area 11 hektar dan berada di Dusun Kemuning Desa Mojorejo Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto ini, pernah menolak tawaran bantuan Sejumlah 291 juta dari Kementerian Pendidikan, pasalnya mereka takut bantuan yang diberikan nanti saat realisasi tidak terima utuh dan banyak potongan akibatnya harus berurusan dengan hukum.
Penolakan bantuan ini diakui oleh Direktur Utama (Dirut) pondok Pesantren elkisi KH Fathur Rohman, S.Pd, M.Pd saat berada dalam acara tahunan Tabliq Akbar yang digelar di pesantren tersebut pada Minggu (15/7) akhir bulan syawal. Benar pernah ditawari bantuan dari kementerian untuk membangun perpustakaan tetapi ditolak.
Pesantren yang dibangun dengan bangunan yang sangat megah,serta didukung dengan bangunan masjid belantai tiga ini, adalah hasil bantuan dari para jamaah dan wali santri, jadi tidak pernah ada bantuan dari pemerintah,” katanya.
Acara tabliq Akbar yang digelar setiap akhir bulan syawal dan dihadiri ribuan jamaah ini mengangkat tema berbasis edukadi dan sosial keumatan, meski Pesantren tiada henti untuk membangun sarana dan prasarana, Pesantren Elkisi dalam acara kali ini juga menyalurkan Zakat, Infaq dan Sodaqoh,santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, ” jelasnya.
Dalam acara kali ini, juga memberikan beasiswa kepada santri yatim, wakof ribuan Alqur’an, peduli Da’i pedalaman, peduli guru TPQ, serta peduli dengan bencana alam, semua kegiatan yang dilakukan semua dari uluran tangan jamaah, wali santri, para pegawai dan Ustad.
Pondok pesantren yang baru berumur 8 tahun ini punya program menjadikan Pesantren Elkisi,25 tahun kedepan jadi pesantren yang mendunia, “tandasnya. (wo)