Reporter: tim
Editor: Siswahyu
JAKARTA (sekilasmedia.com) Pemilihan Umum Legislatif yang Hari H-nya jatuh pada tanggal 17 April 2019 memang serasa masih panjang jika dihitung dari riil waktu saat ini Juli 2018, masih sekitar sembilan bulan lagi. Namun tahapan-tahapan yang sudah memasuki masa pendaftaran ke KPU 4-17 Juli 2018 lalu dilanjut pengembalian berkas dari KPU ke masing-masing parpol, serta memungkinkan bagi parpol-parpol untuk perubahan/pergantian caleg (diberi waktu tanggal 21 – 31 Juli 2018, red.), bagi para parpol serasa dikejar-kejar waktu apalagi bagi para caleg yang baru pertama kali terjun di dunia politik dan keliru pilih masuk parpol yang suka ‘mempermainkan’ caleg (apalagi DPR RI, red.). Kurang-lebih hal tersebut diungkapkan R.Tri Harsono Forum Peduli Indonesia-Sejahtera/FPI-S dalam diskusi terbatas di Jakarta baru-baru ini.
*R.TRI HARSONO: SUDAH BUKAN RAHASIA LAGI MASIH ADA PARPOL PERMAINKAN CALEG DENGAN INTRIK DAN UPETI*
Menurut R.Tri Harsono sudah bukan rahasia lagi masih banyak parpol yang mempermainkan calegnya misal dengan upeti, atau mahar, yang tak jarang tak jelas kemana arahnya. Disisi lain ada kecenderungan konstituen merindukan caleg-caleg baru yang diharapkan ketika menjadi anggota DPR (apalagi DPR RI, red.) lantas lebih efektif memperhatikan rakyat dan tidak seperti kebanyakan para anggota DPR RI yang meskipun sudah berkali-kali duduk di DPR RI namun tidak peduli pada konstituen masyarakat.
“Masih terlalu banyak masyarakat yang belum pernah didatangi oleh anggota DPRD Kabupaten/Kota ataupun anggota DPRD Provinsi maupun DPR RI. Apakah pihak parpol pernah melakukan kontrol seperti ini? Tampaknya mayoritas tidak,” ungkap R.Tri Harsono. Bahkan menurutnya tak jarang para anggota legislatif itu yang tak turun ke konstituen, atau kebanyakan hanya menjangkau maksimal sekitar 20 persen saja dari konstituennya. Tentu kondisi yang sangat memprihatinkan. Namun ketika jelang ‘Musim’ Pemilu lagi kini, tak jarang yang coba mendekati sebanyak mungkin masyarakat dan terkesan cari muka saja.
*R.TRI HARSONO: TINGGALKAN SAJA ANGGOTA LEGISLATIF YANG TAK PEDULI, DAN PILIHLAH PARA WAJAH BARU*
Menurut R.Tri Harsono, sudah saatnya ditinggalkan saja oleh para pemilih untuk para anggota legislatif yang tak peduli pada masyarakat konstituen tersebut. Apalagi mereka hanya cenderung minta dipilih tetapi tidak peduli secara riil kepada rakyat. Untuk itu R.Tri Harsono menyambut baik hadirnya para caleg wajah baru dari berbagai kalangan tokoh maupun artis dan lain-lain yang belum pernah terjun dalam dunia politik, dan kali ini kesempatan pertama kali mereka. “Caleg-caleg wajah baru yang potensial perlu kita dukung,” ungkap R.Tri Harsono.
Diantara yang disebut sangat mumpuni oleh R.Tri Harsono ketika dia mendengar soal Johan Budi mantan KPK yang maju Caleg DPR RI via PDIP untuk Dapil Jatim 7 yang meliputi sejumlah kabupaten yaitu Ngawi-Magetan-Pacitan-Trenggalek-Ponorogo yang juga merupakan Dapil milik Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas putera mantan Presiden SBY. Kemudian juga ada nama Gardi Gazarin yang pernah menjadi Ketua Forum Wartawan Mabes Polri yang juga sempat lolos 12 Besar Komisioner Kompolnas. Menurutnya diantara kemungkinan Dapil yang diambil Gardi Gazarin adalah Dapil Jatim 8 yang meliputi Kabupaten/Kota Mojokerto-Jombang-Nganjuk-Kabupaten/Kota Madiun, dimana untuk Madiun banyak wilayahnya yang berhubungan dengan Dapilnya Johan Budi seperti Ngawi-Magetan-Ponorogo. Menurut R.Tri Harsono, Johan Budi dan Gardi Gazarin kebetulan merupakan dua kolega lama. Akankah dua kolega lama itu saling membantu untuk Dapil mereka yang banyak saling berbatasan? Menurutnya tentu sesuatu yang menarik melihat mereka berkiprah di DPR RI periode 2019-2024. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926.