Ft. Dwi Edwin EP, Sekretaris Komisi II |
Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Anggota DPRD Kota Mojokerto kembali melakukan kunjungan kerja (Kunker) dengan sasaran Balai besar wilayah sungai brantas jl raya menganti Wiyung Surabaya, kunker kali ini menindaklanjuti proyek normalisasi Kali Sadar di Kota Mojokerto oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Aktifitas pengerukan sungai yang sudah berlangsung silam itu, dikhawatirkan memicu dampak banjir bagi warga di kawasan Lingkungan Tropodo, Kel Meri, Kec Kranggan.Karena proyek yang bersumber dari APBN senilai Rp350 miliar itu, bila tidak dikerjakan bisa memicu banjir.
Disisi lain , warga juga khawatir terhadap kemungkinan banjir akibat dijadikannya aset tanah Pemkot setempat di Kedungsari sebagai tempat pembuangan lumpur atau spoil bank .
“Jadi kami mencarikan solusi terkait kekuatiran banjir akibat pengurukan aset Pemkot di Kedungsari. Dan kami memperkirakan sudah ada titik temu antara warga dengan Pemkot selaku fasilitator,” ujar Dwi Edwin Endra Praja Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto,Kamis (19/7/2018)
Pihaknya berusaha menjembatani aspirasi warga dengan pelaksana proyek. ”Sebelumnya Kami sudah mendatangkan pihak BBWS, warga dan Pemkot. Sehingga tidak ada miss komunikasi,” paparnya.
Selain aset Kedungsari, dua tempat lainnya telah ditetapkan sebagai spoil bank. Ketiganya yakni aset tanah di Kedungsari, aset di Jl Raya By Pass dan di lingkungan Cinde, Prajuritkulon.
Keluhan warga ini mendapat respon positif dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) normalisasi Kali Sadar, Ali Tri Hariyanto. Dalam kesempatan itu, BBWS berjanji akan memperhatikan dan mengambil sikap untuk menekan persoalan yang timbul.“Kami merespon dan memperhatikan keluhan warga. Dan kami akan mengambil sejumlah langkah,” katanya.
Sebagai fasilitator, Bappeko juga menelurkan sejumlah upaya. Diantaranya pihaknya akan meminta pelaksana proyek membuatkan saluran air di kisaran rel KA. ”BBWS menyanggupi akan membuatkan saluran air sehingga tidak terjadi genangan. Namun demikian, rencana ini tidak direalisasi langsung karena spoil banknya pun baru diurug dan butuh alat berat. Lantas pelaksana juga akan membersihkan saluran gorong-gorong dibawah By Pass sehinga tidak terjadi penyumbatan,” urainya.
Tidak hanya itu, BBWS juga akan melakukan pembersihan jalan menuju pembuangan agar tidak licin dan tidak berdebu, pengurukan itu akan menguntungkan Pemkot. Sebab ketiga spoil bank itu adalah rawa-rawa sehingga Pemkot tak mengeluarkan uang ketika menggunakannya. Sekedar diketahui, untuk normalisasi Kali Sadar di Kota Mojokerto Pemkot menyediakan lahan seluas 5.8 hektar untuk menampung sedimen tinggi 1.5 meter,”Pungkas Edwin (wo/Adv)