Denpasar,Sekilasmedia.com-Gubernur Bali, Made Mangku Pastika meminta, agar temu wicara (simakrama) gubernur dengan masyarakat yang telah terlaksana selama 10 tahun dimasa kepemimpinannya tetap berlanjut di era Cagub-Cawagub Bali terpilih hasil Pilkada 2018. Karena simakrama tersebut sangat penting demi menjamin ‘good governance’.
“Simakrama merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, karena ada transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik,” jelas Pastika di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.
Pastika yang akan mengakhiri jabatannya pada 29 Agustus 2018 tersebut menerangkan, jika simakrama yang digelar hari ini merupakan simakrama terakhir baginya. Karena kegiatan ini sangat rutin digelar, umumnya di akhir bulan selama 10 tahun selama dirinya memimpin Bali.
“Kalau mau ‘good governance dan clean government’, maka simakrama harus ada, tidak bisa tidak. Karena rakyat dapat menyampaikan aspirasi, kritik, kecaman, usulan dengan semangat persaudaraan (menyamabraya),” terangnya.
Pun demikian, Gubernur Bali ini tidak memungkiri, jika untuk melanjutkan simakrama, bukan persoalan gampang karena diperlukan keberanian, kerendahan hati, kesabaran, transparansi, dan akuntabilitas. Karena kegiatan tersebut di seluruh Indonesia hanya ada di Bali.
Mantan Kapolda Bali ini pun berpandangan, jika seorang pemimpin miliki kesalahan, maka harus bisa berjiwa besar dan mengakui kesalahan dalam simakrama. Lebih lanjut, seorang pemimpin juga dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan persoalan di masyarakat, untuk selanjutnya dicarikan solusi.***