Festival Bakar Sate, Puncak Perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 H/2018 M
Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Festival bakar sate kembali digelar Pemkot Mojokerto dalam rangka memperingati hari raya Idul Adha 1439 Hijriah, yang bertempat di Gelora A. Yani, Rabu (22/8). Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Harlistyati, mewakili Wakil wali kota Suyitno. Turut hadir dalam acara ini jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Mojokerto, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, Camat, Lurah se Kota Mojokerto.
Kegiatan lomba bakar sate ini diikuti perwakilan OPD, sekolah baik negeri dan swasta, dan organisasi kemasyarakatan se-Kota Mojokerto. Masing-masing peserta mengirimkan empat orang wakilnya untuk beradu kreatifitas dalam memasak dan menyajikan sate. Selain itu, para peserta festival bakar sate juga harus beradu kreatifitas yel-yel dan busana terunik dan menarik.
Sebagaimana disampaikan Plh. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakot Mojokerto Choirul Anwar, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mengasah kemampuan dan kreativitas para peserta dalam mengolah dan menyajikan sate. “Selain itu untuk menjalin kebersamaan dan meningkatkan kepedulian seluruh elemen masyarakat dalam semangat berkurban, serta menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu destinasi wisata budaya Kota Mojokerto,” jelasnya.
Sementara itu, Sekdakot Harlistyati, berpesan agar warga Kota Mojokerto dapat menjiwai dan memaknai Idul Adha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Sebagaimana sabda Nabi kita, bahwa tidak ada ibadah yang paling utama di hari raya idul adha kecuali menyembelih binatang kurban dan membagi-bagikan kepada mereka yang berhak menerimanya,” tutur Harlis panggilan akrab Harlistyati.
Harlis berharap agar peringatan hari raya kurban ini menjadi even kebersamaan dan dapat meningkatkan solidaritas dan kepedulian masyarakat dengan sesama. “Daging kurban itu tidak hanya bagi orang miskin, tetapi sebagian daging hewan kurban tersebut diperkenankan untuk dinikmati pemberi kurban. Semoga dengan kebersamaan dalam festival bakar sate yang digelar oleh Pemkot Mojokerto ini bisa menjadikan warga Kota Mojokerto semakin guyub, rukun dan sejahtera sehingga mampu mewujudkan masyarakat Kota Mojokerto yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral,” paparnya.
Lomba bakar sate dimulai dengan lomba yel-yel dari masing-masing peserta. Kemudian dilanjutkan memangang sate dan penyajiannya. Lomba dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Lia Rahmawati, Ninis Triaswati, Ana Tri Agustina, Hardiasanti, Bagus Supomo, Irwan Kurniawandiningrat, Memed Karya, yang merupakan chef professional, ahli gizi dan praktisi seni.
Untuk juara yel-yel dan busana terunik kategori OPD yaitu juara 1 Dinas Sosial, juara 2 Dinas Pendidikan, juara 3 Bakesbangpol, juara 4 Bappeko dan juara 5 Dinas Kominfo. Untuk Juara yel-yel dan busana terunik kategori sekolah yaitu juara 1 SMAN 1, juara 2 SMP Islam Brawijaya, juara 3 SMAN 1, juara 4 SMAN 2 Kota Mojokerto, juara 5 SMPN 1 Kota Mojokerto. Dan juara yel-yel serta busana terunik kategori umum yaitu juara 1 Dharma Wanita Persatuan, juara 2 Alumni 93 SMAN 4, juara 3 Bhayangkari, juara 4 Hotel Sekar Putih dan juara 5 diraih oleh Al Ummahat.
Sedangkan untuk juara sate terlezat kategori umum dimenangkan oleh PKK Kota Mojokerto, Bhayangkari sebagai juara 2, DWP pada peringkat 3, peringkat ke 4 diraih oleh Depot Anda Kota Mojokerto dan PKK Kel. Miji sebagai juara 5. Untuk Juara sate terlezat kategori sekolah diraih oleh SMPN 4 Kota Mojokerto, diikuti oleh SMP Muhammadiyah 1 sebagai juara ke 2, SMK 2 Kota menempati peringkat ke 3, SMAN 1 sebagai juara ke 4 dan juara ke 5 diraih oleh SMPN 6 Kota Mojokerto. Dan untuk juara sate terlezat kategori OPD dimenangkan oleh Kelurahan Gedongan, Disperindag sebagai juara 2, juara 3 diraih oleh Kelurahan Sentanan, juara 4 diraih oleh Dinas Kesehatan dan juara ke 5 diraih oleh Dinas Pendidikan. (wo)