Probolinggo, Sekilasmedia.com – Tim Satgas Covid-19 Kota Probolinggo telah mengkonfirmasi dua orang warga dari Kelurahan Kademangan positif Corona, pada selasa (07/04) sore di Command Center melalui video confrence. Dua pasien itu merupakan ayah dan anak yang dikonfirmasi positif setelah dilakukan rangkaian test virus corona.
Informasi yang didapat, sebelumnya sang ayah diduga terpapar virus corona usai mengikuti pelatihan petugas haji di Sukolilo Surabaya, pada tanggal 09-18 Maret 2020 lalu. Selanjutnya terpapar ke sang anak. Kini keduanya tengah dirawat di ruang Isolasi RSUD dr. Mochammad Saleh Kota Probolinggo dan saat ini telah berangsur membaik. Petugas dari Dinas Kesehatan pun sudah bergerak cepat dengan melakukan tracking untuk mengetahui siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan dua warga tersebut. Di tempat kerjanya serta lingkungannya pun sudah di-rapid test dan hasilnya negatif.
Untuk menekan penyebaran virus corona pasca terkonfirmasi 2 warganya positif Corona, Tim Satgas percepatan penanggulangan Covid-19, langsung ambil langkah-langkah antisipasi dan memutus mata rantai penyeberan virus corona ini, diantaranya dengan pemberlakuan batas waktu aktivitas usaha malam hari bagi pemilik usaha hingga pukul 19.00 WIB. Dikarenakan masih banyaknya warga yang tidak mematuhi aturan seperti tetap nongkrong di Cafe.
Selain itu Pemkot Probolinggo juga memberikan himbauan dan melakukan physical distancing serta menjaga diri serta keluarga, terus dilakukan Pemkot Probolinggo, baik melalui siaran keliling, di traffict ligh maupun media sosial dan radio pemerintah.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengungkapkan beberapa hari lalu telah memasang alat pencuci tangan di sejumlah tempat berupa Wastafel portabel berkapasitas 550 Liter dan dilengkapi sabun cair, tisu penyerap dan pembuangan air dan menjadi fasilitas paling dicari masyarakat di tengah pandemi ini.
“24 unit yang kami siapkan konsentrasi di tempat terbuka seperti ini (Alun-alun). Karena di sekitar sini banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) dan banyak pengunjung. Kemudian di pasar ikan juga menjadi sarana interaksi jual beli bertransaksi tunai. Dimana uang ini menjadi sarana bakteri dan cepat menyebar,” jelas Wali Kota Habib Hadi di tengah pemasangan wastafel, siang itu.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini juga berharap warga Kota Probolinggo yang merantau agar tidak mudik dulu. “Saya sangat berharap dan mengimbau tidak mudik dulu, tunggu selesai virus ini. Toh sekarang ada fasilitas video call atau lainnya. Anda tidak pulang bukan berarti memutus silaturahmi, tapi anda ikut andil melindungi keluarga,” seru Habib Hadi.
“Saat berangkat anda merasa sehat, tapi tanpa disadari saat berada dimana, anda membawa virus dan menular ke keluarga. Anda menjadi perantara pembawa virus. Jadi, tenang di tempat masing-masing sementara waktu untuk kebaikan kita semua,” sambungnya.
Wali kota mengatakan, dengan tidak mudik bisa menjadi wujud rasa sayang kepada keluarga. “Mudah-mudahan masyarakat bisa paham. Dan, masyarakat ikut andil memutus mata rantai penyebaran COVID 19. Arahan ini juga untuk semua ASN dan non ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Selagi belum ada status virus korona mereda, seluruh ASN dan non ASN tidak boleh mudik,” tegasnya.
Sebagai bentuk pencegahan, Satgas penanganan Covid-19 nantinya akan terus melakukan berbagai upaya dengan penyemprotan disinfektan kesejumlah fasilitas umum, memberikan himbauan kepada masyarakat supaya tetap dirumah, dan jika beraktivitas diluar rumah agar menggunakan masker.
Sementara itu Kajari Yeni Puspita berpendapat, pemerintah sudah mengimbau secara maksimal, dana sudah disiapkan. Namun, apabila masyarakat tidak bisa menjaga dan tidak mematuhi imbauan maka pencegahan yang dilakukan akan sia-sia.
“Tenaga kesehatan tidak berbendung apabila masyarakat banyak yang kena. Ruang isolasi tidak akan bisa menampung. Bagaimana pun caranya kita harus memutus rantai penyebaran dengan menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap di rumah saja,” seru kajari perempuan ini.
Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh sekaligus Juru Bicara Tim Satgas Bencana Non Alam dan Penanganan COVID 19 dr Abraar HS Kuddah meminta kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan mereka karena bagaimanapun dia adalah saudara kita.
“Mereka yang positif confirm tidak boleh dikucilkan dari masyarakat. Dia adalah saudara kita. Jelek buruknya tetap saudara kita dan kita tidak berhak mengucilkan dan tidak berhak menghakimi. Kita doakan mudah-mudahan segera sehat,” ujarnya.
Sedangkan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya menegaskan, TNI-POLRI dan juga Pemerintah tidak akan pernah lelah memberikan nasihat. “Jangan bosan, dan capek mendengar kami ngomong. Setiap hari kami akan memberi himbauan, patroli, penyemprotan. Semua kami lakukan demi warga,” tegasnya.
Kapolres pun bersyukur di Kota Probolinggo ada 40 wilayah baik itu perumahan, kampung, lingkungan yang sudah melakukan karantina tingkat lokal. Melakukan pengamanan mandiri di lingkungan masing-masing. “Ada yang disemprot antiseptik, disinfektan, pos swadaya yang tujuannya mengurangi atau memutus penyebaran virus korona ini,” tutur AKBP Ambariyadi.
Hal senada juga disampaikan Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, bahwa institusinya siap mendukung kebijakan wali kota dan satgas. “Harapan kami bahwa masyarakat semakin disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Jangan panik, jaga kesehatan, jaga jarak dan jangan lupa berdoa,” pesannya.
Dari sisi anggaran, Pemerintah Kota Probolinggo telah menyiapkan dana miliaran. Penggunaan Biaya Tidak Terduga (BTT) dari dua OPD, Dinas Kesehatan sebesar Rp 919.070.000 dan RSUD dr Mohamad Saleh Rp 150 juta, total senilai Rp 1.069.070.000. Penggunaan BTT ini sesuai Perwali 15 tahun 2020 tentang tata cara pemberian dan pertanggungjawaban BTT untuk tanggap darurat dalam rangka penanggulangan bencana non alam dan percepatan penanganan COVID 19.
Kemudian anggaran Dinas Kesehatan Rp 18.433.000.000 dan RSUD dr Mohamad Saleh Rp 9.894.610.000, total dana sebesar Rp 28.327.610.000. Telah ditetapkan dalam Perwali 32 tahun 2020 tanggal 2 April 2020 tentang perubahan kedua atas perwali 235 tahun 2019 tentang Penjabaran APBD TA 2020.
Sesuai dengan instruksi Presiden dan Mendagri, Pemkot Probolinggo refocusing kegiatan 26 OPD yang akan dialihkan untuk BTT. Seluruh total dananya mencapai lebih dari Rp 57 Miliar. (Septyan/Rul)