Foto: Gus Haji Mas Sulthon
MOJOKERTO, Sekilasmedia.com – Tak berlebihan bila Indonesia, dan puluhan juta (sekitar 60 juta lebih dari 270 juta, red.) rakyat Indonesia terutama yang tinggal di sekitar hutan bersama yang lain yang mendapat manfaat, harus berterima kasih kepada Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani, red.). Badan Usaha Milik Negara (BUMN; Perusahaan Umum/Perum, red.) Perhutani yang lahir pada 29 Maret 1961 tersebut merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara bidang kehutanan yang bisa bertahan dan setia sebagai pemegang amanah pemerintah dalam pengelolaan hutan lestari, hutan sebagai lahan cadangan pangan, hutan sebagai penjaga keseimbangan lingkungan dan hutan tempat masyarakat yang masih bergantung kehidupannya pada hutan. Kurang lebih hal tersebut diungkapkan Gus Haji Mas Sulton (Gus Ton/ Gus Thon) tokoh Jawa Timur yang kebetulan memiliki beberapa tempat tinggal di berbagai daerah yang berdekatan dengan kawasan hutan, serta banyak peduli masalah sosial, ketika dikonfirmasi media ini tentang Perhutani yang pada tahun 2021 ini memasuki HUT yang ke-60.
Menurut Gus Ton, yang juga pernah mendapat tiga rekor dunia dari MURI dan LEPRID, bahwa Perhutani telah memiliki peranan yang sangat penting bagi bangsa dan negara Indonesia, bagi seluruh rakyat Indonesia, karena jika kawasan hutan tidak dijaga kelestariannya oleh Perhutani dan jaringan, bisa dibayangkan maka akan terjadi bencana alam yang sangat luar biasa, misal kerusakan hutan yang parah dan jika hal tersebut terjadi maka bisa menyebabkan banjir bandang yang sangat luar biasa. Dengan kata lain dengan Perhutani menjaga amanah, berkomitmen mengelola hutan dengan cara ramah lingkungan, menjalankan tanggungjawab sosial perusahaan, telah ikut menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia sekaligus memberi kesejahteraan bagi seluruh rakyat, ungkap Gus Ton ketika diminta komentar oleh wartawan media ini untuk HUT Perhutani ke-60, BUMN yang dipimpin oleh Wahyu Kuncoro (kelahiran Surakarta 31 Oktober 1969, red.) selaku Direktur Utama (pusat, red.) serta Bambang Hendroyono (kelahiran 30 September 1964, red.) selaku Ketua Dewan Pengawas Perhutani pusat.
Lebih-lebih setelah tahun 2010 dengan pergantian LOGO Perhutani yang orientasi-nya lebih banyak untuk sosial masyarakat, Perhutani kian memberikan manfaat untuk rakyat diantaranya melalui beberapa skema misal Sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat atau PHBM, lalu Program Kemitraan & Bina Lingkungan, serta kontribusi sosial dalam bentuk lain. Yang aktivitas riilnya termasuk dengan memberikan hak pengelolaan lahan oleh masyarakat diantaranya yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan memungkinkan masyarakat mengelola lahan Perhutani dalam jangka panjang sehingga masyarakat mendapat jaminan ketenangan sekaligus bermanfat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan Perhutani juga memberikan berbagai tanaman untuk masyarakat, juga suport terhadap desa sekitar hutan yang mungkin dikembangkan menjadi Desa Wisata sehingga menciptakan bisnis baru untuk masyarakat.
Perhutani sebagai BUMN keberadaannya dibawah Kementerian BUMN namun dalam hal ‘koridor’ kehutanan juga memiliki acuan yang sinkron dengan kebijakan dari Menteri Kehutanan Dan Lingkungan Hidup (KLH) yang saat ini dijabat Siti Nurbaya Bakar (kelahiran 28 Juli 1956), sedangkan untuk provinsi-provinsi dan daerah terdapat Kepala Dinas Kehutanan seperti misal yang untuk Provinsi Jawa Timur untuk Kepala Dinas Kehutanan dijabat Dewi J. Putriatni. Untuk BUMN Perhutani di tingkat provinsi pun terdapat pimpinannya, misal yang untuk Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dijabat oleh Andi Purwadi.
SELAMAT HUT PERHUTANI KE-60
Ketika diminta pendapat oleh wartawan media ini, Gus Ton pun mengapresiasi keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih Perhutani dan memberi manfaat untuk masyarakat, seraya Gus Ton tak lupa mengucapkan Selamat HUT ke-60 untuk Perhutani.
“SELAMAT HUT PERHUTANI Ke-60 semoga ke depan kian bermanfaat untuk masyarakat, dan membantu pengentasan kemiskinan yang masih ada,” ungkap Gus Haji Mas Sulthon (Gus Ton / Gus Thon) Tokoh Jawa Timur yang rutin memberikan santunan untuk anak yatim , fakir miskin, serta pihak-pihak yang dinilai membutuhkan di berbagai daerah di Jawa maupun di luar Jawa ini. (Siswahyu).
