Lamongan, Sekilasmedia.com – Lamongan terus merintis desa wisata untuk meningkatkan jumlah desa berjaya yang ada di Kota Soto tersebut, kali ini Lamongan kembali resmikan desa wisata Bulaga (bukit telaga dan buah), Sabtu (27/8/2022) di desa wisata Bulaga Puncak Wangi Kecamatan Babat. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang berkesempatan untuk meresmikan dan membuka wisata yang masih baru ini, akan terus mendapat dorongan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan.
“Warga Babat ayo semangat membangun wisata ini agar lebih dikenal wisatawan lokal maupun luar. Wisata ini saya yakini punya masa depan bagus untuk Lamongan,” tutur Pak Yes sapaan akrabnya.
Lebih spesifik Bupati Lamongan memberikan gambaran eksotika dari wisata Bulaga. Pasalnya pada wisata Bulaga wisatawan dapat menikmata pemandangan alam sunrise dan sunset sekaliguh, ditambah dengan adanya goa kelelawar di dalamnya.
“Bulaga ini luar biasa. Kita dapat menjumpai sunrise dan sunset sekaligus, wisata alam ini juga dilengkapi goa dan terdapat kelelawar di dalamnya” tambahnya pada kegiatan yang dibarengkan dengan penutupan Festival Gemari di Babat yang sudah dibuka mulai 25 Agustus lalu.
Pak Yes juga memberikan apresiasi kepada Kecamatan Babat yang telah menggelar Festival Gemari (gemar makan ikan) yang bertujuan untuk menambah gizi anak dan juga menurunkan stunting di Lamongan.
Beranjak dari Babat, pada hari yang sama festival unik juga digelar pertama kalinya di Lamongan. Festival tersebut ialah Festival Layangan Naga yang bertempat di Lapangan Centong di Desa Laren. Festival yang diikuti oleh 28 peserta yang berasal dari Kaesidenan Bojonegoro meliputi Lamongan, Bojonegoro, dan Tuban itu bertujuan untuk menarik wisatawan.
“Event sukses ini pasti akan menarik wisatawan untuk mengunjungi Lamongan. Maka dari itu, ini saya agendakan menjadi event tahunan, semoga tahun depan cakupan wilayahnya lebih luas lagi,” ungkap Pak Yes yang juga berkesempatan menilik dan membuka festival yang akan berakhir pada 30 Agustus Mendatang.
Perlombaan yang bersifat tim (berisi 15 orang per tim) itu akan dinilai melalui kerapian dari layangan yang diterbangkan, komposisi warna pada layangan, konsistensi terbangnya, dan keindahan di udara.
Tidak hanya itu, Festival Dayung Perahu Tradisional 2022 juga digelorakan di Desa Tejo Asri. Festival berskala lingkup desa itu diadakan untuk memeriahkan kemerdekaan ke -77. Meskipun hanya diperuntukkan warga desa setempat, justru Pak Yes takjub akan ide kreatif yang dimiliki warga. Yangmana, selain untuk mengulang tradisi kuno juga mampu memanfaatkan bengawan yang mati dan menguap menjadi destinasi wisata yang dikunjungi masyarakat.
“Festival dayung perahu tradisional ini megilan, luar biasa masyarajat Tejo Asri. Kalian mampu memanfaatkan bangawan yang mati menjadi banyak dikunjungi orang,” kata Pak Yes yang juga bertindak membuka festival tersebut.
Pada pungas sambutannya Bupati Lamongan menyatakan tertarik untuk menyusun agenda Festival Dayung Perahu Tradisional menjadi perlombaan rutinan dan berskala tingkat kabupaten.
“Agendakan ini menjadi lomba tahunan di Lamongan, dan tingkatkan skalanya dengan cakupan lebih luas,” tegas Pak Yes.
Kegiatan yang dimulai pukul 15.00 WIB tersebut diikuti oleh 16 tim yang berasal dari 4 Dusun dari Desa tersebut. Terdapat tim putera dan tim puteri yang menguti perlombaan untuk merebutkan Juara 1 dan Juara 2, yang nantinya akan diumumkan langsung setelah acara usai. (rud)