Daerah  

Antisipasi Panik buying jelang Rencana Kenaikan BBM, Kapolres Batu lakukan peninjauan ketersediaan stok

Batu,Sekilasmedia.com
Menjelang rencana kenaikan BBM , Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin lakukan peninjauan ketersediaan stok BBM dengan didampingi beberapa Pejabat Utama (PJU) Polres Batu di SPBU Pertamina 54.651.18 di Jl. Raya Dadaprejo No. 33 Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Selasa (30/08/2022)

AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan, bahwa peninjauan dan pengecekan ke SPBU ini bukan sekedar memastikan ketersediaan stok BBM saja, tapi juga memastikan tidak adanya pelanggaran yang dilakukan seperti penyimpangan distribusi BBM menjelang rencana kenaikan BBM.

Di depan para awak media, Kapolres mengatakan kegiatan ini menindaklanjuti rencana Pemerintah untuk kenaikan BBM dengan memastikan ketersediaan BBM di SPBU bisa tercukupi sampai dengan 1 minggu kedepan.

“Kami berkoordinasi terkait dampak dari rencana kenaikan BBM, serta mengantisipasi terjadinya panik buying di masyarakat, karena biasanya begitu mendengar informasi ada rencana kenaikan BBM, masyarakat langsung antri sampai panjang hingga mengakibatkan dampak lalu lintas,” kata Oskar

Kapolres menyampaikan informasi yang didapatkan dari pengawas SPBU 54.651.18 Pendem, sampai saat ini stok BBM masih lebih dari cukup.”Bukan cukup lagi tapi lebih dari cukup” ujar Oskar
“seandainya ada antrian, Polres Batu juga akan mengantisipasi dengan menerjunkan personel di setiap SPBU Kota Batu untuk antisipasi antrian kendaraan demi kelancaran Lalu Lintas.

“Ya kan kita nanti tempatkan personil di sini, di masing-masing tiap SPBU untuk memantau , membantu serta mengamankan pengaturan pengisian BBM” jelasnya.

Sementara Andi Fauzi selaku Manager operasional sekaligus pengawas SPBU 54.651.18 Pendem mengungkapkan “permintaan pertamina yang harus diprioritaskan adalah pelayanan, salah satunya dengan menambah berapa operator di SPBU, dan ketersediaan stok harus menambah setidaknya 50% dari stok yang ada.
“sampai saat ini ketersediaan stok BBM di kita lebih dari cukup, tapi tetap kita harus tambah. Untuk mengantisipasi adanya panic buying,” tutur Andi. (AS)

Jurnalis: Agus Sutiyono