Tabanan,Sekilasmedia.com
Proyek jembatan shortcut di jalur utama Denpasar-Gilimanuk yang menghubungkan Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg dengan Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya rampung diselesaikan.
Tetapi shortcut senilai Rp 59 miliar itu baru bisa dilalui pada Oktober 2022 mendatang. Hal itu karena masih ada proses finishing, perbaikan aspal yang belum sesuai level dan menunggu uji beban serta uji coba laik fungsi.
“Kita masih menunggu tim uji, kalau sudah lulus baru kita ajukan untuk uji laik fungsi,” kata Kepala PPK 1.2 Satker Jalan Nasional Bali, Anak Agung Yoni Sathia Puspadewi, Selasa (13/9/2022).
Untuk pengujian shortcut yang melintasi Sungai (Tukad) Yeh Otan ini, ucap Yoni bisa memerlukan waktu sebulan. Terutama dalam uji laik fungsi yang dilakukan Polda Bali dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali.
“Ya lumayan lama prosesnya, karena dalam uji laik fungsi ini akan dicek kelengkapan rambu, marka as jalan dan lainnya,” jelas dia.
Menurut Yoni, jika pembangunan jembatan shortcut itu dimulai dari pemasangan tiang pancang pada Agustus 2021 lalu. Dimana jembatan tersebut memiliki panjang mencapai 600 meter, lebar 11 meter dan lebar struktur bawah 16 meter.
Sedangkan titik shortcut dibangun mulai dari Desa Bajera (sisi timur) hingga pertigaan Desa Antosari (sisi barat), untuk memutus jalan berliku di antara dua desa beda kecamatan dengan pembebasan lahan mencapai 7.611 meter persegi. Rinciannya 4.892 meter persegi di wilayah Desa Bajera dan 2.719 meter persegi di wilayah Desa Antosari.
“Jadi lahan tersebut dimiliki oleh 12 warga di dua desa, diantaranya 4 orang warga di Desa Bajera dan 8 orang warga di Desa Antosari,” tandasnya. SN.