Daerah  

Bentuk Syukur Atas Limpahan Rezki, Tlasih 87 Gelar Malam Manaqiban

Malam Manaqiban saat digelar di Padepokan Tlasih 87

Mojokerto,Sekilasmedia.com-Disetiap malam Senin wage Selasa Kliwon, Padepokan Tlasih 87 menggelar kegiatan keagamaan dan budaya secara rutin. Kegiatan ini dikemas dalam Sholawat Nabi dan pengajian.

Untuk kegiatan kali ada yang berbeda dari biasanya, lantaran acara malam ini dibarengi dengan manaqiban Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, selain menyuguhkan nasi tumpeng juga tersedia nasi yang ditaruh dalam kuali atau kemaron yang diatasnya terdapat ayam utuh dalam bahasa Jawa “petek wongkol.

Dalam kesempatan ini tampak hadir para jamaah Padepokan Tlasih 87, dengan penuh khidmad mengikuti prosesi acara keagamaan dan budaya yang dipimpin langsung oleh Ki Wiro Kandeg Wongso Jumeno.

Untuk diketahui, kegiatan keagamaan dan budaya secara rutin ini dilaksanakan dipendopo Tlasih 87 desa Tempuran Puri Mojokerto, pada Selasa ( 11/10/2022) malam.

Ki Wiro Kandeg menyampaikan bahwa manaqiban berasal dari kata “manaqib’” bahasa arab), yang berarti biografi, kemudian ditambah dengan akhiran “an”(bahasa indonesia) menjadi manaqiban yang berarti kegiatan pembacaan manaqib biografi Syaikh Abdul Qodir al-Jailalani, seorang wali yang legendaris di indonesia,” terangnya.

Banyak sejarah hidup para wali atau yang kita kenal sekarang dengan nama manaqib, yang telah dibukukan, seperti manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Kerena mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah maka sudah sewajarnya jika kita mencintai mereka.

Sedangkan salah satu hal yang bisa menambah rasa kecintaan kita kepada para wali adalah dengan membaca manaqibnya. Dengan membaca manaqibnya kita bisa mengetahui kesalehan dan kebaikannya, dan hal ini tentunya akan menambah kecintaan kita kepadanya. Dari sini dapat kita pahami bahwa membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani itu sangat baik. Karena akan menambah kecintaan kita kepada beliau.

Lebar lanjut disampaikan, manfaat serta harapan para pengamal manaqib diantaranya :

Mendapat keberkahan dari pembacaan manaqib dan hubungan dari masyarakat sekitar menjadi semakin rukun serta semakin erat tali persaudaraan. Hal tersebut didasarkan adanya keyakinan bahwa Syaikh Abdul Qadir al-Jailani’adalah wali quthub yang sangat istimewa, yang dapat mendatangkan berkah dalam kehidupan seseorang.
Biasanya para jamaah membawa botol yang berisi air dan mendekatkan kepada imam atau pemimpin acara tersebut dengan tujuan mendapat berkah dari doa-doa yang dibaca dan sewaktu air itu diminum dapat menjadi air yang berkah dan menyehatkan bagi tubuh.

Manfaat lain lanjutnya, seperti kesuksesan usaha, terkabulnya do’a dan berkah-berkah lain sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Acara tersebut biasanya diselenggarakan dalam rangka selametan, tasyakuran dan kegiatan lainnya.
Kegiatan manaqib tersebut sebagai simbol atau wujud bentuk syukur kita atas limpahan rezeki yang diberi Allah SWT dan disadaqahkan kepada sesama muslim yang mengikuti kegiatan tersebut. Diterimanya ritual manaqiban ini oleh para kyai indonesia dan di jawa khususnya menyebut nama para nabi yang shohih, khususnya pribadi Syaikh sendiri. Hal tersebut diyakini sebagai salah satu amal sholeh /kebaikan, Pungkasnya.(jeky/wo)