Mojokerto,Sekilasmedia.com-Guna menanggulangi insiden Cyber dilingkungan pemerintah Kabupaten Mojokerto, melalui Dinas informasi dan Komunikasi kabupaten Mojokerto pemerintah daerah kabupaten Mojokerto membentuk Tim Cyber yang diberi nama MojokertoKab-CSIRT .
Ardi Sepdianto Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto mengatakan bahwa kemajuan digital saat ini terdapat resiko keamanan yang terjadi secara pararel dengan perkembangan teknologi itu sendiri.
“Menurut website BSSN, dari Januari sampai September 2022 terdapat sekitar 149 juta serangan siber yang terjadi di Indonesia,” bebernya, Kamis (13/10/2022).
Lebih lanjut Ardi menyampaikan, di Jawa Timur sendiri, jumlah serangan siber mencapai 12 juta. Di Kabupaten Mojokerto terdapat beberapa isu yang cukup krusial yakni belum optimalnya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam penyelenggaraan sistem elektronik belum menyediakan sistem pengamanan dan belum ada sistem penanggulangan serangan atau insiden.
Dengan adanya persoalan tersebut, maka perlu dibentuknya Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tugas tim ini bertanggungjawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Tujuannya adalah untuk melakukan penyelidikan dan melindungi sistem informasi atau keamanan data dan pencegahan insiden,” jelas Ardi.
Sedangkan cara untuk mendeteksi ancaman, perencanaan mitigasi dan tinjauan atas arsitektur keamanan informasi di lingkungan Pemkab Mojokerto. Dengan terbentuknya ‘MojokertoKab-CSIRT’ diharapkan layanan keamanan informasi kepada pengguna teknologi bisa terwujud dengan baik dan dengan adanya peningkatan kesadaran para stakeholder OPD terkait akan pentingnya pengelolaan keamanan informasi,” tandasnya.
Sementara Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Informatika, Media dan Transportasi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Rinaldy mengatakan, seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, spektrum ancaman semakin luas. “Indonesia harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk kejahatan penyalahgunaan data,” terangnya.
Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi ketika pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-74 pada tanggal 16 Agustus 2019 lalu. Data adalah jenis kekayaan baru Bangsa Indonesia. Data lebih berharga daripada minyak sehingga dalam bidang pertahanan keamanan, Indonesia harus tanggap dan siap menghadapi perang siber.
“Berdasarkan hasil monitoring traffic internet di ruang Siber Indonesia oleh Pusat Informasi Keamanan Siber BSSN, sudah tercatat lebih dari 860 juta anomali traffic sampai Oktober ini. Dengan kategori serangan terbanyak yakni infeksi malware, trojan activity hingga pengumpulan informasi untuk mengetahui celah keamanan,” katanya.
Tim Tanggap Insiden Siber harus tanggap terhadap, anomali, serangan siber hingga tingkat yang paling tinggi adalah insiden. Dampak dari serangan siber tersebut mengakibatkan berbagai kerugian. Baik dari sisi individu maupun dari sisi organisasi. Seperti penyalahgunaan penggunaan data pribadi, tidak tersedianya sistem pada layanan elektronik, manipulasi informasi digital hingga kebocoran data individu.
“Serangan tersebut merupakan serangan siber yang bersifat teknis. Juga ada serangan siber yang bersifat sosial dengan salah satu target upaya mempengaruhi manusia melalui ruang siber yang erat kaitannya dengan perang politik, perang informasi, perang psikologi dan propaganda. Namun juga terdapat peluang untuk kesejahteraan manusia,” tambahnya.
Renaldy juga menyampaikan, kemudahan dalam berkomunikasi, bisnis, meningkatkan kesejahteraan khususnya melalui ekonomi digital. Semakin tinggi tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi akan berbanding lurus dengan resiko dan ancamannya. Sehingga dibutuhkan keamanan siber sebagai upaya adaptif dan inovatif untuk melindungi seluruh lapisan di ruang siber.
“Termasuk aset informasi yang ada di dalamnya. Dalam upaya menghadapi ancaman serangan siber yang berada di Ruang Siber, Indonesia, negara hadir melalui pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN. Saat ini BSSN tenggah membentuk ekosistem keamanan siber dengan membangun kekuatan siber. Salah satunya dengan membentuk Computer Security Incident Response Team atau CSIRT,” paparnya.
Pembentukan CSIRT tersebut sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintah Bebas Elektronik (SPBE). Dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM 2020-2024 telah mengamanatkan kegiatan pembentukan 121 CSIRT sebagai salah satu proyek prioritas strategis. Tahun 2021 terdapat penambahan pembentukan CSIRT sebanyak 10 CSIRT.
“Pada tahun 2022 ini, akan dibentuk 32 CSIRT yang tersebar di Kementerian, Lembaga dan Daerah. Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu pilot project dalam pembentukan CSIRT untuk Kabupaten/Kota di Indonesia khusus di tahun 2022. Kabupaten Mojokerto adalah kabupaten ke-17 yang mendaftarkan CSIRT ke BSSN dan melakukan lauching CSIRT dari total keseluruhan sebanyak 514 Kabupaten/Kota di Indonesia,” tandasnya.
Pembentukan ‘MojokertoKab-CSIRT’, telah melalui tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari program eksistensi disertai penilaian aktivitas keamanan insiden siber, rekomendasi dan konsultasi sehingga Pemkab Mojokerto bisa melaunching ‘MojokertoKab-CSIRT’. ke depan bisa menjalankan perannya sebagai salah satu CSIRT organisasi pada sektor administrasi pemerintahan.
“Kami berharap ‘MojokertoKab-CSIRT’ dapat terus berkolaborasi, bersinergi dan berbagi informasi dengan stakeholder keamanan siber. Terutama berkoordinasi dengan JatimProv-CSIRT sebagai pembina CSIRT di Jawa Timur dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber sehingga nantinya Indonesia dapat memiliki stabilitas yang menyeluruh terhadap akses siber,” pintanya.
Guna melakukan aksi respon lebih cepat dan waktu pemulihan terhadap insiden siber lebih efektif dan efisien. Renaldy berharap, dengan pembentukan CSIRT dapat membentuk Ruang Siber Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang aman dan kondusif sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan terciptanya kesejahteraan masyarakat di Ruang Siber.
“Secara khusus, pembentukan CSIRT ini kami harapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mojokerto,” Renaldi memungkasi.
Ditempat yang sama Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati mengatakan, ‘MojokertoKab-CSIRT’ diharapkan bisa eksis dan berfungsi sebagaimana mestinya. “Dan harapannya semakin ke depan semakin profesional didukung oleh peningkatan kapasitas dari SDM dan tentunya melaksanakan berbagai pelayanan yang berhubungan dengan Computer Security Incident,” ucap Bupati.
Sebab fakta di lapangan, lanjut Bupati masyarakat Kabupaten Mojokerto mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap keamanan dirinya sendiri terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi. Diskominfo Kabupaten Mojokerto bergerak sesuai dengan misinya.
“Kita bersyukur dan berterima kasih kepada Diskominfo sudah berproses untuk membentuk ‘MojokertoKab-CSIRT’ ini, kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Kepala Bagian dan Para Camat untuk memanfaatkan layanan ini. Agar semua melakukan kewaspadaan terhadap semua staf bahwa semua bisnis yang melalui digital itu juga ada ancaman,”harapnya.
Masih kata Bupati Ikfina bahwa Sumber Daya Alam (SDM) yang terlibat dalam ‘MojokertoKab-CSIRT’ tersebut betul-betul harus diprioritaskan terkait dengan kemampuan dalam merespon perkembangan ilmu pengetahuan teknologi komunikasi yang begitu pesat. Karena hal tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua proses bisnis di dunia digital.
“Ini membutuhkan komitmen kita semuanya, bahwa kita setiap kali melangkah memang kita harus mempertimbangkan keamanan. Security ini merupakan bagian yang tidak bisa kita pisahkan dari semua proses bisnis yang kita lakukan di manapun kita berada. Kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah untuk memanfaatkan keberadaan ‘MojokertoKab-CSIRT’,” jelasnya.
Seusai sambutan, Bupati Mojokerto didampingi Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Informatika, Media dan Transportasi, BSSN Rinaldy, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika, Diskominfo Provinsi Jatim Achmad Fadlil Chusni dan Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto melaunching ‘MojokertoKab-CSIRT dan membuka call center yang bisa dihubungi yakni nomor
0321491068. ( wo/adv)