Daerah  

Setelah Viral Penjual Dawet Kanjuruhan, Terungkap Bukan Wanita Sembarangan

Cuplikan adegan video mantan Wakil DPD PSI Kabupaten Malang saat meminta maaf kesalah satu korban tragedi Kanjuruhan

Malang,Sekilasmedia.com – Fakta mengejutkan, dimana Wakil Ketua DPD PSI Kabupaten Malang, Suprapti Fauzi mengaku menyebarkan hoaks dengan memberikan kesaksian palsu dan mengaku sebagai penjual dawet di Stadion Kanjuruhan, yang menghebohkan dunia maya akhi-akhir ini. Terkait postingannya banyak melukai perasaan orang lain, terlebih warga Malang Raya yang sedang berdukacita atas tragedi Kanjuruhan.

Dalam video yang disebar akun Twitter @AremaniaCulture Suprapti mengatakan bahwa dirinya bukan suruhan siapa-siapa.

“Saya meminta maaf terkait (rekaman) yang beredar kemarin. Saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama. Demi Allah, saya meminta maaf kepada panjenengan (Anda-red), tolong maafkan saya jika ada kutipan saya yang salah,” tulisnya.

Suprapti mengatakan, menyebarkan rekaman suara yang mengaku penjual dawet dalam Tragedi Kanjuruhan tidak untuk mencemarkan nama baik suporter Arema FC.

“Tidak ada tujuan saya untuk mencemarkan nama baik mas Nawi, tolong dimaafkan. Demi Allah nggak ada settingan apa-apa dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya mbak Eka ya,” tambahnya.

Sebelum nama Suprapti Fauzi terungkap, beredar suara “ibu penjual dawet” yang menyebut jika gas air mata yang ditembakkan di stadion belum seberapa.

Sebaliknya, ia menuduh jika Aremania itu sendiri yang menjadi penyebab banyaknya korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

“Kalau gas air mata gak terlalu, tapi karena uyel-uyelan dan desak-desakannya itu,” kata ibu yang mengaku penjual dawet dalam rekaman tersebut.

Akan tetapi dari berbagai penelusuran yang dilakukan, tidak ditemukan lapak dawet di sekitar Pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Polisi pun mengatakan akan mengusut perempuan di balik rekaman itu.

Terkait masalah tersebut PSI (Partai Solidaritas Indonesia) mengelak mengakui voice note (penjual dawet) yang memfitnah supporter Arema, adalah suara salah satu pengurus DPD-nya.

Ketua DPD PSI Malang, Yosea Suryo Widodo, mengklaim bahwa yang bersangkutan hanya relawan seorang caleg dari partai tersebut. PSI bakal memecat Suprapti jika benar masih tercatat sebagai kader.

“Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat,” kata Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo dalam keterangan tertulis yang disampaikan DPP PSI, Rabu (12/10/2022).

PSI, kata Yosea, mendukung penuh pengusutan tragedi Kanjuruhan. Menurut Yosea, salah satu bentuk kepedulian PSI yakni aksi Ketua Umum Giring Ganesha mengangkat salah satu anak korban sebagai anak asuh.

Sejak awal, PSI mendukung pengusutan tuntas hilangnya ratusan nyawa dalam tragedi Kanjuruhan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab harus diberi sanksi. Sebagai wujud kepedulian, Ketua Umum DPP PSI Bro Giring Ganesha mengangkat salah seorang anak korban sebagai anak asuh,” pungkasnya. (BAS)