
Malang, sekilasmedia.com – Ratusan Aremania melakukan aksi turun jalan untuk Tragedi Kelam Kanjuruhan, Kamis (20/10). Dalam tragedi yang menewaskan setidaknya 133 korban jiwa itu, memberikan luka terdalam bagi keluarga korban yang ditinggalnya.
Tidak dengan tangan kosong, para Aremania itu membawa sejumlah poster-poster yang unik. Salah satunya bertuliskan “Kami Ditunggangi Rasa Kemanusiaan”, sebagai bentuk perlawanan dari mereka yang berbaju hitam.
Mereka berangkat dari Stadion Gajayana, berbondong-bondong menuju titik pusat, sejauh kurang lebih 1 Km menuju Kantor DPRD Kota Malang. Ditengah perjalanan mereka berteriak “La Ilaha Illallah,” seru ratusan Aremania di perjalanan.
Selain poster, mereka juga membawa properti seperti keranda mayat, yang bertuliskan “Mati Hati Nurani”, dihiasi dengan bengan bunga melati diatas kerandanya.
Setelah menunggu sekitar 20 menit, salah satu perwakilan Aremania mengajak untuk menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” ,ciptaan Kusbini tahun 1942. Sontak, para Aremania itu bernyanyi bersama-sama.
Dari pantauan blok-A, aksi turun jalan kali ini tidak mengandung unsur anarkis. Terbukti, salah satu Aremania di kerumunan massa tersebut berteriak
“Terima kasih semuanya yang sudah hadir, Aremania cinta damai,” tutup Aremania itu.
Dalam aksi ini, ratusan Aremania tersebut memilih diam. Mereka mengungkapkan tuntutannya melalui poster dan spanduk yang dibawa.
Aksi ini sempat didatangi oleh Wali Kota Malang, Sutiaji. Namun, kedatangannya tak diindahkan oleh massa aksi tersebut.
Massa aksi akhirnya membubarkan diri setelah menyanyikan lagu Bagimu Negeri dan Salam Satu Jiwa. Mereka kemudian long march ke Stadion Gajayana. (BAS)