Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
Daerah  

Majiid, Raih Silver Medal di Ajang MRC Tingkat Nasional Tahun 2022

Gresik, Sekilasmedia.com – Mempunyai siswa bertalenta sungguh menyenangkan, terlebih siswa tersebut memiliki bakat istimewa di bidang olimpiade, pastinya sangat membanggakan bukan? Hal inilah yang dirasakan oleh MA YKUI Maskumambang, lagi-lagi dianugerahi memiliki siswa bertalenta yang berbakat istimewa di bidang olimpiade.

Iya, Muhammad Nur Majiid, siswa kelas XII IPA MAskum inilah yang selalu mewarnai perolehan prestasi di setiap event olimpiade yang diikutinya. Seperti halnya event MCR yang baru saja selesai diikuti dengan raihan silver medal.

MRC (Mathematics Competition Revolusion) adalah ajang Kompetisi Matematika tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika UNESA (Universitas Negeri Surabaya).

Ajang yang mempertemukan para siswa jenius bidang Matematika tingkat nasional ini berlangsung melalui dua babak. Babak penyisihan sekaligus opening ceremony dilaksanakan pada 16 Oktober 2022 secara online sementara di babak semifinal dan final dilakukan secara luring (tatap muka) di kampus UNESA, Jl Ketintang, Gayungan Kota Surabaya pada 5 dan 6 November 2022.

MCR 2022 kali ini diikuti oleh kurang lebih 400 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Event yang mengambil tema “INTEGRAL : Increase Your Intelligence to Create A Golden Mathematician Generation” ini memberikan banyak penghargaan untuk dimenangkan dengan total hadiah puluhan juta rupiah selain tentunya memperoleh ilmu dan banyak pengalaman.

MAskum, sebutan MA YKUI Maskumambang Dukun Gresik sendiri mengirimkan Muhammad Nur Majiid sebagai duta terbaiknya mengingat sepak terjangnya di bidang olimpiade Matematika yang sudah malang melintang.

BACA JUGA :  Polisi Amankan 2 Tersangka Bandit Lintas Kota di Surabaya, Salah Satunya Residivis

Iya, Majiid – sebutan panggilan akrabnya ini adalah sosok pelajar jenius, bakat Matematikanya sudah terasah sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Berbagai event sering diikutinya dengan raihan trophy yang tentu saja mendarat lancar di tangannya.

KSM (Kompetisi Sains Madrasah), KSN (Kompetisi Sains Nasional), dan berbagai event olimpiade lainnya adalah beberapa kompetisi yang sering Majiid ikuti dan banyak diantaranya berhasil meraih trophy.

“Anaknya berbakat sekali, motivasinya sangat kuat untuk selalu aktif mengikuti event olimpiade. Bahkan, saking senangnya, ia kerap mengikuti olimpiade online secara mandiri yang terkadang lembaga tidak mengetahuinya” tutur ustadz Bagus, selaku guru pembimbing olimpiadenya dengan bangga.

Di ajang MCR yang baru saja dimenangkannya. Majiid berhasil melaju ke babak semifinal setelah bersaing dengan 400 peserta lainnya.  Ada 50 peserta terbaik yang diambil untuk melaju ke babak semifinal, dan satu diantaranya adalah Majiid, pemuda berkata mata yang gayeng pelajaran Matematika ini.

Di babak semifinal, pesertanya semakin kompeten, umumnya berasal dari sekolah unggulan yang ada di perkotaan, tidak hanya Jawa namun juga luar pulau Jawa. Majiid sendiri awalnya ragu bisa bersaing di babak ini mengingat lawan-lawannya yang semakin kompetitif.

“Pada babak semifinal yang diselenggarakan di Unesa, awalnya saya dan Majiid agak ragu, apa bisa lanjut ke babak berikutnya, mengingat mayoritas yang lolos adalah sekolah-sekolah Kristen dari Surabaya, Blitar, Jakarta bahkan dari Gorontalo juga ada” ujar ustadz Bagus selaku guru pembimbing Majiid menyampaikan dengan nada pesimis.

BACA JUGA :  Sikapi Peristiwa Perkawinan Manusia dan Kambing, Kemenag Gresik Panggil Ketiganya Untuk Klarifikasi

Sadar kompetitornya hebat, membuat Majiid semakin antusias. Ia semakin khusyuk mengerjakan 25 soal isian singkat dan 5 soal uraian di babak semifinal. Alhasil ia pun sanggup memperoleh nilai 110 poin yang menempatkan namanya masuk ke dalam 15 nilai terbaik nasional dan berhak atas silver medal.

“Pas pengumuman peraih perunggu kok tidak ada nama saya, saya sudah lemas dan menoleh ke belakang sembari mengisyaratkan kata maaf ke Ustadz Bagus, dan Ustadz Bagus pun memberikan jempol yang artinya tidak apa-apa. Tapi pas dibacakan peraih perak dan nama saya dipanggil rasanya campur aduk, bahagia dan syukur campur jadi satu” ucap Majiid dengan mata berkaca-kaca tanda puas.

Prestasi Majiid memang luar biasa, dia berhasil menyisihkan 385 peserta jenius Matematika se Nusantara, dengan raihan Silver medal. (rud)