Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan .

Home / Daerah

Kamis, 15 Desember 2022 - 08:39 WIB

Dihari Ketiga, Partisipan Palestina Tampak Antusias Ketika Kunjungi Komplek Kandang BBIB Singosari

Partisipan Palestina saat kunjungi komplek kandang BBIB Singosari.

Malang, sekilasmedia.com- Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang merupakan produsen semen beku terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara tidak berhenti memproduksi dan melayani kebutuhan semen beku.

Selain memproduksi semen beku, BBIB Singosari juga memberikan layanan bimbingan teknis (Bimtek) Manajemen Inseminasi Buatan. Mulai dari Bimtek Inseminator, Bimtek Pemeriksaan Kebuntingan, dan Bimtek Asisten Teknis Reproduksi. Pasalnya, BBIB Singosari juga sudah banyak melatih tenaga inseminator dari berbagai negara.

Seperti halnya 20 partisipan asal Palestina, tepat pada hari ketiga mereka mengunjungi komplek kandang BBIB Singosari. Dimana BBIB Singosari sangat menjaga kualitas dari sapi yang dimilikinya, mulai dari kebersihan hingga kesehatannya.

Kordinator Kesehatan Hewan (Keswan) BBIB Singosari, drh Ndaru Pranowo mengatakan bahwa bidang pelayanan teknis di BBIB ada tiga pilar yakni pemeliharaan, perawatan dan laboratorium.

“Sapi yang ada di BBIB Singosari sendiri ada beberapa jenis, antara lain adalah Limousin, Simmental, Aberdeen Angus, Brangus, Brahman, Ongole, Madura, Bali, Friesien Holstein dan Wagyu” jelas Ndaru saat ditemui disela-sela kegiatan, Rabu. (14/12).

Setiap tiga bulan sekali, menurut Ndaru bahwa keseluruhan sapi yang ada di BBIB Singosari akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan meski setiap harinya sudah ada dokter hewan yang standby.

“Tiap tiga bulan sekali dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada semua sapi. Karena sapi juga tidak boleh terlalu gemuk, karena untuk menjaga kesehatan spermanya. Sapi yang sehat mempunyai skor 3-4, kalau dibawah skor tiga sapinya kekurusan dan kalau diatas angka empat terlalu gemuk, jadi malas naiknya” terang Ndaru.

Untuk hijauan pakan ternak menurut Ndaru kualitas pakan ternak benar-benar dijaga kwalitasnya, mulai perawatan rumputnya, pemupukan hingga pembenihannya. Selain itu juga pakan awetan atau pakan kering juga disiapkan.

“Jadi pada dasarnya, sapi-sapi disini dimandikan terlebih dahulu, kemudian diberikan makan, kemudian dibersihkan kandangnya, lalu di bawa ke area penampungan,” urainya.

Penampungan dalam hal ini adalah tempat menampung sperma sapi dengan berbagai jenis, Di mana sapi digiring ke sebuah area luas yang di sana sudah menunggu satu petugas yang membawa alat untuk menampung spermanya.

“Proses penampungan sperma itu hampir sama seperti sapi yang sedang kawin, namun sapi yang didiamkan hanya sebagai pemancing agar sapi yang spermanya akan ditampung bisa segera mengeluarkan” kata Ndaru.

Alat yang digunakan untuk penampungan spermanya sendiri selalu dibersihkan ketika usai melakukan penampungan. Hal itu dilakukan agar ketika melakukan penampungan kembali, alat yang digunakan tetap dalam keadaan steril sehingga sperma yang ditampung juga dalam kondisi sehat.

“Sementara itu, ketika masuk dalam komplek kandang dan laboratorium pun orang yang masuk harus ganti dengan pakaian yang disediakan. Hal itu karena sterilisasi tempat tersebut harus tetap terjaga, dan sesuai dengan SOP yang kita laksanakan disini” tegas Ndaru.

Ketika para partisipan memasuki area laboratorium, terlihat peralatan laboratorium lengkap, mulai alat untuk mendeteksi jumlah sel, pengenceran sperma hingga packing menjadi semen beku.

Setelah melalui proses di laboratorium, semen beku tersebut akan diletakkan di depo bank sperma. Di sana ada banyak tabung berjajar yang di dalamnya adalah sperma beku yang sudah diuji di laboratorium.

Setiap tabung tersebut berisi 10 handling atau semacam pipa yang digantungkan di batang besi. Pipa tersebut berisi sperma beku yang sudah disimpan dan dikemas dalam bentuk straw atau stick. Satu straw atau stick sama dengan satu dosis yang akan buahi oleh hewan ternak atau sapi. Setiap depo berisi sebanyak 22.000 straw yang tersimpan dalam 10 pipa handling. Selain itu juga tersedia bak kontainer storage yang berisi 1 juta straw.

Bank sperma sendiri merupakan tempat penyimpanan khusus sperma sapi atau ternak sebelum dipasarkan. Sperma yang tersimpan mampu bertahan hingga puluhan tahun dengan syarat berada pada suhu stabil minus 196 derajat.

Ada beberapa warna straw yang menunjukkan bangsa/kelompok sapi atau ternak. Khusus warna kuning untuk jenis kambing PE, penghasil susu. Sementara lainnya dari keluarga sapi. Pada setiap straw tercantum kode sapi, tahun lahir sapi dan masa kegunaan straw. (BAS)

Share :

Baca Juga

Daerah

PT. KARYA BINTANG MANDIRI Berbagi Dengan 1000 Anak Yatim Dan Kaum Duafa

Daerah

Aksi Sigap Kapolres Lamongan Tenangkan Suporter PERSELA Agar Unjuk Rasa Dengan Tertib

Daerah

Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Memberikan Sejumlah Masukan Terkait Pembangunan Taman Kota Kanigoro

Daerah

Kapolresta Mojokerto Berikan Paket Sembako Dan Obat-obatan Ke Warga MiskinĀ  Yayasan Mojopahit

Daerah

Pemprov Jatim Sumbang 581 Kantong Darah ke PMI
Gambar Bakal Calon Bupati Dicoret - Coret Orang

Daerah

Gambar Bakal Calon Bupati Dicoret – Coret Orang

Daerah

Hadiri Upacara HUT Satpol PP, Sekda Kabupaten Blitar Minta Petugas Tetap Solid Jalankan Tugas
Harapan Atlet Tinju Malang KONI dan Pemerintah Lebih Memperhatikan Generasi Tinju

Daerah

Harapan Atlet Tinju Malang KONI dan Pemerintah Lebih Memperhatikan Generasi Tinju