Jaga Kearifan Lokal, Satgas TMMD 116 Mojokerto Bareng Warga Adakan Selamatan

Mojokerto,sekilasmedia.com– Sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya luhur masyarakat Indonesia dan menghormati kearifan lokal yang berlaku di masyarakat, SSK yang tergabung dalam Satgas TMMD Ke–116 Mojokerto bersama warga mengadakan selamatan dan berdo’a bersama di Punden Tumenggung Rekso Wiroguno, di Dusun Arjosari, Desa Randuharjo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (11/05/2023).

 

Kegiatan selamatan ini dilakukan masyarakat Dusun Arjosari dengan mengundang Anggota SSK TMMD yang bertugas mengerjakan Rehab Musola Nurud Hidayatulloh, dan Jamban, di wilayah Dusun Arjosari, Desa Randuharjo.

 

Kehadiran Satgas TMMD Ke-116 Mojokerto di tengah–tengah acara tersebut sebagai salah satu bentuk Kemanunggalan TNI dan Rakyat. Diundangnya Anggota Satgas TMMD di acara ini, merupakan indikasi positif bahwa kehadiran TNI tak hanya dapat diterima warga setempat melainkan mampu berbaur dengan masyarakat.

 

Acara selamatan yang dipimpin Pemuka Adat Dusun Arjosari, Suwandi, juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dusun setempat, diantaranya Bandi, Suntawi, Suroso, dan Wulyono, serta warga sekitar Punden. ”Mari saudara-saudara kita menundukan kepala sejenak, hening dan berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar hajat kita dalam rehab musholla dan pembangunan jamban ini berlangsung lancar, aman, dan mendapatkan keselamatan”, ungkap Suwandi, saat mengawali acara selamatan.

 

Pantauan di lapangan, dalam acara selamatan itu, tampak sejumlah anggota SSK Satgas TMMD yang berasal dari Yon Mekanis 512/Marabunta dipimpin Letda Inf Ali Mahfudz, berbaur bersama warga duduk bersila mengelilingi tumpeng. Terpantau acara diawali dengan do’a bersama dilanjutkan menikmati hidangan tumpeng.

 

Menurut Babinsa Randuharjo, Koramil 0815/11 Pungging, Sertu Sugiarto, bahwa acara selamatan itu biasa dilakukan di warga Dusun Arjosari dan dusun lainnya di wilayah Desa Randuharjo. ”Acara seperti ini, biasanya dilaksanakan apabila ada kegiatan besar, seperti hajatan, pesta pernikahan, pembangunan tempat ibadah, panen raya, dan lain-lain. Jadi ini sudah mentradisi”, ungkap Babinsa.

 

Sekedar informasi, selamatan merupakan sebuah tradisi ritual yang hingga kini tetap dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat Jawa, bahkan Nusantara. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah dan karunia yang diberikan Tuhan Semesta Alam.