Daerah  

Hari Kedua Kunker, Bu Min Awali Rangkaian Dengan Penanganan Keluarga Resiko Stunting

Bawean,sekilasmedia.com – Hari kedua kunjungan kerja ke Bawean, Wabup Gresik Aminatun Habibah menuju Desa Sawahmulya, Kecamatan Sangkapura. Di sini, Wabup membuka kegiatan orientasi _training of trainer_ TOT Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi kader Bina Keluarga Balita (BKB). Bersama dinas KBPPPA, Wabup menyampaikan pentingnya SOTH dalam penanganan stunting, Selasa (16/05/2023).

“Dengan SOTH ini, kita akan memberikan pemahaman tentang stunting. Sehingga nanti kita dapat mencegah terjadinya stunting dan menjadikan anak-anak kita menjadi lebih baik. Ini sangat penting karena nantinya anak-anak inilah yang akan menggantikan kita di masa depan.” ujar Wabup.

Sebagai informasi, saat ini Kabupaten Gresik memiliki sekitar 6.912 keluarga resiko stunting. Dengan 3.070 nya berada di Pulau Bawean. Hal ini tentu menjadikan Bawean sebagai prioritas.

Pada kesempatan yang sama, Wabup juga memberikan bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada para keluarga dengan resiko stunting. Karena di Bawean ini ada sekitar 50% keluarga resiko stunting, dari total yang ada di Gresik.

Di tempat yang sama, Kadis KBPPPA Titik Ernawati mengatakan, bantuan tersebut akan diberikan serentak Kamis depan. Normalnya, bantuan ini akan diberikan sebanyak tiga tahap, dari mulai bulan Mei hingga Juli. Mengingat akses yang cukup sulit, bantuan tersebut diputuskan untuk disalurkan sekaligus.

“Nanti, bantuan akan kami berikan tiga tahap sekaligus. Isinya berupa satu ekor ayam karkas dan 1 pax telur mentah,” bebernya.

Sebelumnya, SOTH telah di coba di Desa Bungah dan Bedanten, Kecamatan Bungah. Sehingga dua desa tersebut akan menjadi pilot project SOTH yang akan dilakukan secara menyeluruh di 330 desa se-Kabupaten Gresik.

Launching Sub UPT Resource Center Bawean, Berikan Layanan Maksimal Untuk Anak-Anak Spesial

Menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat, pendidikan tidak luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Gresik. Hal ini juga meliputi pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Kami disini niatnya adalah untuk memberikan tempat pembelajaran yang dibutuhkan bagi anak-anak, sesuai dengan kemampuan mereka. Ini semua adalah hasil dukungan oleh dinas pendidikan Kabupaten Gresik dan juga teman-teman DPRD,” ungkap wabup.

Wabup menambahkan, mimpi untuk mendirikan sub UPT Resource Center merupakan mimpi lama yang sudah diidam-idamkan. Didukung oleh tenaga profesional dari Universitas Negeri Surabaya, sistem pendidikan di sub UPT Resource Center akan selalu _up to date_ dengan perkembangan ilmu yang terus berkembang.

“Itu merupakan bentuk perhatian dari Pemkab Gresik kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gresik baik di darat maupun di kepulauan,” pungkasnya.

Kedepan, sub UPT Resource Center akan dibentuk di wilayah Gresik utara dan Gresik selatan. Sehingga pemerataan pendidikan inklusif bagi anak-anak spesial di Kabupaten Gresik bisa terwujud.

Bersama Fatayat NU, Wabup Dan KPA Beri Edukasi Tentang Bahaya HIV-Aids.

Pemerintah melalui Kemenkes baru-baru ini merilis adanya peningkatan kasus baru HIV-Aids di Indonesia. Ironisnya, peningkatan kasus ini terjadi pada ibu rumah tangga di kisaran angka 5.100 kasus (33%).

Untuk di Kabupaten Gresik memang bisa dikatakan rendah yakni 9 kasus (5%), namun wabup berharap data ini tidak membuat masyarakat lengah.

“Kami gencar menggelar kegiatan serupa dengan menggandeng berbagai organisasi perempuan dan kemasyarakatan di Kabupaten Gresik. Ini kami lakukan karena masih banyak ketidakpahaman masyarakat akan penyakit ini,” terang wabup.

Tercatat, data kasus baru HIV-Aids di Kabupaten Gresik tahun 2022 adalah sejumlah 179 kasus. Ini meningkat hampir 3 kali dibandingkan tahun 2021 sejumlah 65 kasus. Sedangkan di triwulan I tahun 2023, jumlah kasus baru sudah 56 kasus. Ini menunjukkan adanya peningkatan kasus yang signifikan.

“Kepada OPD terkait, saya minta bisa bersinergi dengan berbagai pihak. Sehingga bisa terjadi akselerasi dalam penanggulangan HIV-Aids secara terpadu dan komprehensif,” ujarnya.

Berikan Pengarahan Terkait Perizinan Usaha Dan Sertifikasi Halal

Setelah berkumpul dengan para Fatayat Bawean, Bu Min bergerak menuju pendopo Kecamatan Sangkapura. Disini, bersama Kadiskoperindag Malahatul Fardah, Bu Min memberikan pengarahan terkait kemudahan perizinan usaha mikro kepada 40 pelaku UMKM Sangkapura dan Tambak.

“Kita akan memberikan dukungan penuh terhadap UMKM dan pengelolaan potensi alam yang ada di Pulau Bawean,” ucap Bu Min.

Banyak hal yang telah dilakukan Pemkab Gresik dalam meningkatkan kapasitas UMKM, di antaranya dengan memberikan pelatihan dan kebijakan terkait kapasitas usaha. Dengan ini, diharapkan UMKM dapat semakin leluasa dalam bersaing di pasar nasional.

Bu Min juga menuturkan, seiring bertambahnya UMKM yang tumbuh, diperlukan pemerataan sertifikasi halal bagi UMKM produk makanan atau minuman. Harapannya, hal ini dapat memancing pasar yang lebih besar sehingga menguntungkan para pelaku UMKM.

“Nantinya Gresik ini akan menjadi kabupaten halal pertama di Jawa Timur. Dan saya yakin pasti banyak yang setuju karena label halal sangat penting untuk orang islam.” ujarnya.

Bu Min juga menuturkan, apabila sertifikasi halal ini berjalan dengan tepat, dapat mengundang wisatawan-wisatawan dari dalam dan luar negeri. Hal ini dikarenakan, Islam merupakan salah satu agama dengan pengikut terbanyak di dunia.

“Saat ini 70% penduduk Indonesia beragama Islam. Dan pastinya, program sertifikasi halal untuk UMKM ini disambut dengan baik oleh mereka semua, karena memang dibutuhkan.” katanya.

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gresik. Mengupas tentang Sistem Informasi Desa (SID), Diskominfo ingin memperkenalkan kepada masyarakat dan operator terkait digitalisasi desa.

Dengan adanya fitur layanan mandiri, data kependudukan, artikel, lapak, serta fitur-fitur lain yang terdapat pada SID diharapkan masyarakat dapat mengakses pelayanan secara cepat dan bisa memperoleh informasi yang _update_ .(rud)