Mojokerto,Sekilasmedia.com Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus melaksanakan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI). Kali ini, Dinkes Kabupaten Mojokerto sasar ibu balita di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Pelaksanaan program SEHATI yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, digelar di Pendopo Desa Japan, pada Selasa, (1/8/2023) pagi. Diikuti ibu-ibu Balita se-Desa Japan.
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ninik, juga berkesempatan memantau langsung pengukuran panjang badan dan berat badan para balita yang dilaksanakan di Posyandu Mawar Desa Japan.
Dalam arahannya, Ninik mengungkapkan, bahwa dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto, para balita harus terpenuhi gizinya agar tidak kekurangan gizi dan tidak kekurangan makanan.
“Karena stunting ini adalah menjadi masalah di negara kita, karena balita stunting maka kecerdasanya 20 persen dibawah rata-rata,” bebernya.
Selain itu, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap Balita, Ninik mengatakan, agar para orang tua dapat memberikan makanan yang kaya protein nabati, seperti tahu, tempe, kacang-kacanga serta makanan yang penuh protein hewani seperti ati rempela, ayam, telur, dan ikan.
“Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 6 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi dan minum vitamin A enam bulan sekali,” jelasnya.
Ninik juga berpesan, agar para orang tua juga memperhatikan tumbuh kembang anak, agar kedepannya para balita menjadi generasi penerus yang pintar dan berkarakter.
“Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik,” pungkasnya.(clara)