
Gianyar ,Sekilasmedia.com-Bendera PDI Perjuangan dan baleho pasangan calon presiden – wakil presiden Ganjar – Mahfud MD mendadak dicabut Sat Pol PP Provinsi Bali, di sepanjang jalan kunjungan kerja presiden Joko Widodo di Kabupaten Gianyar, Selasa (31/10/2023).
Pencabutan atribut partai politik itu dilakukan satu jam sebelum presiden Jokowi tiba di tiga lokasi, diantaranya SMKN 3 Sukawati, Pasar Bulan dan Balai Budaya Batubulan, Gianyar.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gianyar, Made Agus Mahasyastra, mengaku terpukul. Karena sebagai warga yang ingin berdemokrasi dengan santun justru baliho Ganjar Mahfud dan bendera PDIP yang merupakan simbol dicabut.
“Kami terpukul karena hanya bendera PDIP dan baliho Ganjar Mahfud yang dicabut sedangkan lainya tidak,” ujarnya.
Padahal lima tahun lalu saat Jokowi nyalon presiden, di Kabupaten Gianyar memperoleh 97,10 persen suara dari 500 ribu warga, dimana 310 ribu pemilih menjatuhkan pemilihannya pada Jokowi.
“Pak presiden kenapa tega mencabuti bendera dan spanduk tempat beliau lahir menjadi presiden,” imbuhnya.
Paling menyakitkannya lagi, kata Mahasyastra karena kepala desa mengonfirmasi, jika Sat Pol PP dan Paspampres mencabut dan berjanji memasang kembali setelah acara presiden selesai di desa Batubulan. Namun sampai saat ini kepala desa masih menunggu daripada apa yang disampaikan.
“Ini seperti tidak ada etikad baik untuk memasang kembali baliho dan bendera di tempat semula,” kesalnya mengakhiri.
Sementara Kepala Pol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi, pencabutan atribut itu merupakan perintah Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. Dan alasan penurunan baliho dan bendera PDIP di Gianyar karena paling mencolok terpasang hampir setiap satu meter sama lain.
Selain itu penurunan atribut partai politik juga dilakukan di Renon, Denpasar. Mengingat penurunan baliho dan bendera itu tidak salah dan selama ini jajaran Sat Pol PP Kabupaten/kota sudah diarahkan untuk menurunkan atribut sementara, karena KPU belum mengumumkan masa kampanye. SN.