Gresik, Sekilasmesia.com – Budaya warisan nenek moyang kita, ternyata di nusantara ini masih ada, tetap lestari serta tidak lekang oleh waktu seperti budaya unjung-unjung atau berkunjung kepada tetangga yang baru pindahan dan menempati rumah baru. Hal ini mengisyaratkan bahwa jiwa kegotongroyongan serta guyub rukun masih dilakukan oleh masyakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
Seperti misal, kegiatan pindahan sekaligus menempati rumah, dari salah satu warga A. Mubin (56) jalan Pelangi VII B/2 Desa Peganden. Banyak saudara bahkan handai tolan serta para tetangga satu RT bergantian mengunjungi rumahnya.
Mubin mengatakan kegiatan menempati rumah baru ini dengan mengundang sanak saudara, teman-teman dan tetangga terdekat sebagai bentuk rasa silaturahmi dengan mereka dan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan rejeki yang tak ternilai harganya.
” Alhamdulillah kami bersyukur kepada Allah SWT atas rejeki nikmat berupa tempat tinggal/ rumah untuk tempat berteduh keluarga kami. Dan kami sampaikan terima kasih sebesar- besarnya atas kehadiran rawuhnya ke gubuk kami yang baru. Semoga amal ibadah yang baik dari para sanak saudara, teman dan para tetangga mendapat balasan dari-Nya,” ucap dia pada Senin (13/11/2023).
Sementara, Abddullah (60) warga Peganden mengungkapkan bahwa kehadirannya bersama istri silaturahmi sekaligus mengucapkan selamat menempati rumah yang baru kepada keluarga Bapak Mubin. Kita menjadi tetangga.
Pada kesempatan lain, Etik (49) warga Giri mengucapkan selamat menempati rumah baru kepada Bapak Mubin sekeluarga, dan dengan itu juga rejekinya semakin lancar.
Kepada para sanak saudara, hadai taulan dan tetangga yang unjung-unung tuan rumah tidak lupa memberikan bingkisan sebagai bentuk rasa terima kasih atas kunjungannya.
Ini merupakan sekelumit contoh kehidupan masyarakat nusantara salah satunya budaya ujung-unjung di masyarakat Jawa yang guyub rukun, penuh keceriaan untuk saling menghargai dan menghormati satu keluarga besar. (rud)