Surabaya,Sekilasmedia.com-Melambungnya harga beras di pasar menjadi ancaman rakyat. Maka untuk mencegah kenaikan harga beras, peran resi gudang harus dimanfaatkan maksimal.
Anggota DPRD Jatim asal dapil XII (Bojonegoro, Tuban), Freddy Poernomo menilak saat ini kebijakan resi gudang tidak dimanfaatkan maksimal. Sehingga naiknya harga beras membuat masyarakat kalut. Sementara pemerintah tidak bisa berbuat banyak, kecuali menggelar operasi pasar untuk menjaga semakin melambungnya harga beras dan kebutuhan pokok lainnya.
“Harusnya dari awal resi gudang bisa dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar Jawa Timur,” pintanya, Senin 26 Februari 2024.
Freddy menyampaikan, resi gudang yang dikawal melalui Dinas Pertanian Jawa Timur, seharusnya mampu mengendalikan saat hasil panen.
Apalagi Jawa Timur juga memiliki Peraturan Daerah (Perda) Resi Gudang.
Kebijakan yang dilakukan, dimana saat panen harga komoditas pertanian turun drastis dan tentunya sangat merugikan petani. Disini resi gudang sangat dibutuhkan untuk menampung produk pertanian yang berlimpah sehingga harga di masyarakat sangat stabil.
“Resi gudang yang sudah ada dan tinggal dioptimalkan,” sebut Freddy.
Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional memiliki lahan pertanian yang luas, dengan berbagai produk pertanian. Menurut analisa naiknya harga beras ini karena musim hujan yang menyebabkan produksi beras turun pada Januari. Selain itu juga karena biaya produksi yang naik.
Freddy juga memperkirakan, kesulitan yang dialami petani adalah untuk pupuk bersubsidi alokasinya berkurang.
“Dengan kondisi itu, petani harus membeli pupuk non subsidi dan harganya berkali lipat,” pungkasnya.(Ud/adv)