Jombang,sekilasmedia.com- Aneka kuliner yang semakin beraneka ragam dan bersaing di seluruh wilayah Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Jombang pada khususnya,serta daya beli masyarakat yang menurun,mempengaruhi kuliner merpati goreng atau yang lebih kita kenal dara goreng.Pak Romlan selaku peternak merpati di Desa Pojokkulon Kec.Kesamben menuturkan kepada Babinsa Pojokkulon Kopka Gaguk,bahwasanya permintaan pasar di tahun 2024 menurun.Sabtu 30/3/2024.
Burung Merpati yang di konsumsi adalah yang masih muda,biasa di sebut dara atau piyik(istilah jawa),olahan menu dara ini dijajakan dengan harga berkisar Rp 30.000 per porsinya.Bapak Romlan sendiri menjual ke pasar dengan harga Rp 17.000 per ekor.”Pasar lagi sepi Pak Babinsa,harga jagung juga mahal,masyarkat seneng yang murah murah,kalah saing sama menu yang lain,terpaksa saya kurangi jumlah merpatinya,” Ucap Bapak Romlan.
Daging burung dara ini dapat diolah menjadi berbagai jenis sajian makanan yang lezat dan nikmat.Dulu bisa ditemui berbagai olahan ini tdak hanya di goreng saja melainkan juga bisa diolah dengan dibakar,tekstur daging merpati muda yang lembut adalah khas olahan ini.
Kopka Gaguk dalam kesempatanya juga memotivasi Bapak Romlan agar tetap semangat dan segera melirik peluang pasar yang lain”Semangat ya Pak,kalo bisa lahan yang sudah ada segera di optimalkan untuk diisi ternak yang lain,yang punya potensi pasar lebih baik,” Tutur Kopka Gaguk.
Babinsa akan selalu hadir di wilayah binaan,dan berusaha memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan rakyat di wilayah binaan.Besar harapan,kendala yang di alami Bapak Romlan dan warga lainya di Desa Pojokkulon bisa menemukan solusi dan perekonomian warga kembali membaik.