Malang, sekilasmedia.com – Seorang Netizen melaporkan kejadian tidak mengenakan dan menurutnya dianggap kurang sopan ketika berkunjung ke Pantai Balaikambang, saat ditegur oleh petugas portal tempat wisata tersebut hingga menggemparkan dunia media sosial.
Netizen di akun Facebook atas nama *_Rini Arifin_* menggunggahnya di Grup Facebook *_Wong Bantur_* pada hari Senin tanggal 22 April 2024 kemarin, terkait peristiwa itu.
” _Kejadian wingi nok balekambang minggu_ _tanggal 21, kronologi pas nok portal iku aku arep mlebu ngulon. Trs dicegat karo tukang portal ditakoni wong ngendi, aq jawab berkawok.._
_Jare tukang portal kene iki berkawok opo srigonco nek pingin gratis rono nok banyu meneng ojo rene,_
_Karo mureng” Gk jelas ngomongke p.inung barang… Lha iyo misale gk mureng”_ _Ngono napo yo,_
_Padahal bpk. Q biyen melok babat alas gawe dalan balekambang._
_Sepurane lurd ojok dibuly yo_ ,” tulis akun Facebook *_Rini Arifin_* di grup Facebook *_Wong Bantur_* .
Menanggapi informasi yang beredar tersebut, Direktur Utama (Dirut) Perumda Jasa Yasa R. Joni Sujatmoko buka suara menjawab keluhan dari pengunjung wisata pantai tersebut. Selasa (23/04).
Menurut Joni bahwa khusus bagi Warga Kecamatan Bantur gratis ketika masuk berwisata ke Balaikambang, asal ada identitas Warga Bantur yang ditunjukkan kepada petugas, baik berupa KTP, SIM atau identitas yang berlaku lainnya.
“Apa susahnya sih menunjukkan identitas Warga Bantur. Di Balaikambang itu sudah menjadi kesepakatan bersama kalau warga Bantur gratis dan kita menghormati akan hal itu. Tapi harus menunjukkan KTP warga Kecamatan Bantur,” tegasnya.
Lebih lanjut menurut Joni bahwa kejadian banyak rombongan yang mengaku warga Bantur, ternyata yang ber-KTP Bantur cuman satu atau dua orang, rombongan lainnya bukan warga Bantur, yang begini ini dirinya cegah, agar supaya perkembangan perekonomian di Pantai Wisata Balekambang dapat mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Yang gratis adalah warga Bantur, tapi soal saudaranya dari luar daerah ya harus bayar. Kalaupun tidak ber-KTP Bantur ya tidak bisa. Itu merupakan kesepakatan bersama dan kita menghormati itu,” terangnya.
Disinggung sikap petugas yang kurang ramah terhadap pengunjung wisata pantai Balaikambang yang sempat membuat heboh dunia jagat maya, Dirut Jasa Yasa mengatakan hal itu tidak ada dan tidak benar. Menurutnya jikapun ada, pengunjung wisata pantai Balaikambang bisa menanyakan identitas petugas, serta memfoto atau merekam lewat video untuk dilaporkan kepada PD Jasa Yasa.
“Dan di kami bahasa petugas harus santun, kalau ada yang tidak santun, laporkan ke Jasa Yasa, pasti kita proses dan tindak lanjuti” pungkasnya. (BAS)