Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
Daerah  

Kontes dan Pameran Bonsai Panjalu Jayati Bonsai Kediri Hadir Kawasan SLG Kab.Kediri

Kediri,Sekilasmedia.com –Kontes dan Pameran yang berlangsung di Parkir Tiga SLG Kabupaten Kediri, yang akan digelar pada Jumat-Minggu, tanggal tanggal 10-12 Mei 2024. Rencananya sore ini akan diresmikan oleh Bupati Kediri.

Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kediri menggelar kontes dan pameran bertajuk Panjalu Jayati Bonsai Kediri dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 tahun 2024.

Den Basito Ketua Panitia dan Pelaksana Pamnas Panjalu Jayati Bonsai Kediri mengatakan, hari ini Pameran Nasional (Pamnas) tingkat utama yang baru pertama kali diadakan di Kediri cabang dari PPBI Pusat Jakarta. Sekaligus bertepatan merayakan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220, diikuti 18-20 Kota di luar Kediri.

“Adapun kategori yang dilombakan ada 4, mulai kategori Prospek, Pratama, Madya dan kategori Utama. Kontes dan pameran di Kabupaten Kediri masih dibilang baru bergeliat lagi untuk perbonsaian, karena lama vakum,” ucapnya.

Lanjut Den Basito bahwa ajang kali ini untuk kelas prospek diikuti 534 pohon, kelas Pratama ikut 350 pohon, kelas Madya 31 pohon dan kelas Utama 21 pohon total 936 pohon. Menariknya juga diikuti satu pohon bonsai eksibisi atau hanya dipamerkan saja.

Sedangkan, untuk penilaian sendiri ada 4 kriteria yaitu, gerak dasar, keindahan, kematangan dan keserasian. Masing-masing keempat kriteria ini tergantung dari konsep dari pohon itu, karena ada 3 konsep yaitu, naturalis, surealis dan ekspresionis.

BACA JUGA :  Polres Probolinggo Kota Berhasil Meredam Isu Santet di Pulau Gili Ketapang

“Ketiga konsep ini hampir punya kelebihan dan kekurangan masing-masing ketika di konteskan ini ada titik berat untuk juri menyampaikan pemenang karena ketat sekali,” ucapnya.

Akang kontes dan pameran dari peserta yang ikut akan diambil masing-masing kategori 10 besar atau Best Ten, Best Class dan Best Show.

Menurutnya dengan kegiatan yang bertajuk ‘Panjalu Jayati Bonsai Kediri’ dengan filosofi yang hampir sama dengan semangat yang didengungkan oleh Kabupaten Kediri tentang keberhasilan untuk kemajuan bonsai di Kabupaten Kediri bisa ke tingkat Nasional dan Internasional.

“Kami berharap semoga tahun depan jauh lebih baik dan lebih meriah karena tempat juga mempengaruhi ini sudah istimewa sekali, meskipun kurang luas dan parkirnya agak susah, ” pungkas Den Basito.

Sementara itu, Kepala Desa Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, Suparyono menyampaikan, Alhamdulillah setelah vakum lama di Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 ini, Cabang PPBI Kabupaten Kediri bisa mengadakan Pamnas PPBI diikuti peserta 936 pohon.

“Kontes dan pameran Panjalu Jayati Bonsai Kediri kali ini luar biasa. Kami mengucapkan terima kasih buat Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata yang sudah mendukung dan mensuport acara ini,” ujar Suparyono.

Lanjut Suparyono kami juga mengucapkan terima kasih untuk semua Pengemar Bonsai Kediri, yang guyub rukun, kompak dan sampai bisa terlaksana acara ini.

“Semoga tahun depan bisa mengadakan acara ini besar lagi dan lebih meriah lagi. Tak kalah penting lagi, kami ucapkan terima kasih kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerja keras Den Basito sebagai Ketua Panitia Pameran yang sudah menyatukan semua pengemar bonsai Kediri,” pungkas Suparyono.

BACA JUGA :  Pemkab Tuba Raih WTP 7 Kali Berturut-turut

Sementara, Supandi Tim Dewan Juri asal Jember didampingi beberapa Juri Utama Herman dari Madiun, Agus Tantrawan asal Gianyar Bali, Saiful Hadi Jember, Imam Nganjuk dan Andreas Juri Madya asal Blitar.

Dijelaskan Supandi bahwa untuk penjurian sendiri sudah dilakukan selama 3 hari. Ada kelas Pratama, Madya dan kelas Utama.

Kriteria yang dinilai tiap pohon ada 4 yaitu, penampilan, gerak dasar, keserasian dan kematangan. Masing-masing kelas itu sama penilaiannya, tapi tingkat kriterianya berbeda. Seperti, kelas Pratama dan Madya masih boleh pakai alat bantu kawat.

“Sedangkan, untuk kelas Utama sama sekali tidak boleh pakai alat bantu, karena mempengaruhi nilainya,” tutup Supandi.