
Badung,Sekilasmedia.com -Meski batu revetment, pengaman abrasi Pantai Kuta sudah ditata, namun para pedagang pantai masih tetap memasang tanggul darurat menggunakan karung berisi pasir yang penahannya dari kayu dan mambu.
Lantaran tak elok dipandang, tumpukan karung itu malah mengundang perhatian banyak publik, karena dianggap memberikan kesan kumuh. Bahkan Desa Adat bersama Satgas Desa Adat Kuta pernah membongkar, tapi tanggul tersebut kembali dipasang.
Dari pengamatan sekilasmedia.com di lapangan, Jumat (21/6), selain ditumpuk memanjang di atas batu armor putih, karung berisi pasir itu juga di tata rapi sebagai tangga naik turun ke pantai.
Ketua Satgas Pantai Desa Adat Kuta, I Wayan Sirna tidak menampik terkait adanya tanggul karung berisi pasir yang dibuat oleh para pedagang pantai itu. Bahkan pihaknya bersama satgas pantai sudah sempat turun ke lokasi.
“Kami sudah pernah bongkar dan pengakuan para pedagang, pemasangan tanggul ini sengaja dipasang untuk mempermudah wisatawan bisa naik turun ke pantai,” tuturnya.
Diakuinya, memang di areal bibir pantai sudah terpasang susunan batu putih penahan ombak yang posisinya cukup tinggi. Hanya saja para pedagang itu tidak melakukan koordinasi jika akan memasang tanggul menggunakan karung yang diisi pasir.
“Mereka (para pedagang) ini secara diam-diam memasang itu. Dengan alasan memfasilitasi wisatawan saat naik turun,” tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, IB Surya Suamba mengaku terkejut mengetahui para pedangan pantai kuta membuat tanggul karung berisi pasir secara diam diam di atas batu revetment yang sudah ditata.
“Kami akan merapikan areal yang terpasang batu revetment itu,” ucapnya singkat. SN.