Daerah  

“Tekan Angka Stunting Secara Signifikan, Desa Tambakrejo Layak Jadi Percontohan”

Sidoarjo,sekilasmedia.com-
Berdasarkan data yang terhimpun dari Puskesmas Krembung Kabupaten Sidoarjo tahun 2022 lalu, ada 36 balita di Desa Tambakrejo yang terindikasi mengalami stunting atau hampir 10 persen dari 484 jumlah balita
Untuk menekan angka stunting , pemerintah desa Tambakrejo melalui kader-kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) melakukan berbagai upaya hingga angka tersebut bisa ditekan menjadi sekitar 3 persen atau sebanyak 12 balita yang masih terindikasi stunting.

Lebih hebatnya , hingga bulan Juni 2024 lalu, angka stunting di Desa Tambakrejo bisa ditekan menjadi 0,23 persen atau tinggal 1 balita.
Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Krembung dr. Djoko Setijono, usai kegiatan Rembug Stunting dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader di Balai Desa Tambakrejo, Selasa (06/08/2024).

Menurut dr. Djoko Setijono ,Desa Tambakrejo menjadi salah satu desa percontohan yang mampu menekan angka stunting secara signifikan.

“Sebab berkaca pada tahun 2022 lalu, angka stunting di Desa Tambakrejo menjadi yang tertinggi diwilayah Kecamatan Krembung,
bahkan menjadi tertinggi kedua di Kabupaten Sidoarjo,” terang Djoko

Lebih lanjut dijelaskan oleh Djoko ,mengenai berbagai cara yang dilakukan oleh Puskesmas Krembung dalam menekan angka stunting diwilayahnya, khususnya di Desa Tambakrejo. Salah satunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan atau Bimtek pencegahan dan penanganan stunting kepada kader-kader Posyandu.

“Semua kader posyandu di Desa Tambakrejo sudah bersertifikat, mulai dari muda, madya hingga pratama,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tambakrejo, H. Sutrisno menegaskan kasus stunting diwilayahnya menjadi perhatian khusus baginya. Untuk itu, Pemdes Tambakrejo selalu support sekaligus apresiasi setinggi tingginya kepada kader-kader Posyandu yang bekerja tanpa lelah penuh kesabaran dalam menekan angka stunting didesanya.

“Saya atas nama pemerintah desa memaksimalkan alokasi anggaran kepada Posyandu yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan pencegahan atau penanganan stunting, mulai dari sosialisasi hingga penambahan gizi makanan bagi balita terindikasi stunting”, terang Sutrisno. ( Pra )