Daerah  

Bandara Ngurah Rai Pasang Thermo Scanner, Cegah Mpox Masuk Bali

Bandara Ngurah Rai, Bali pasang poster himbauan waspada kesehatan

Badung,Sekilasmedia.com-Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali meningkatkan langkah antisipasi penetapan virus Monkeypox (Mpox) dengan memasang tiga unit alat pemantau suhu tubuh atau thermo scanner di area terminal kedatangan bandara Internasional.

General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Rabu (21/8) menegaskan, pemasangan tiga alat tersebut menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan penyebaran Mpok di bandara.

“Kami pastikan hingga hari ini belum ditemukan indikasi adanya penumpang yang terjangkit Mpox,” katanya.

Jika nantinya terdapat penumpang terindikasi terjangkit Mpox, maka akan segera diserahkan kepada Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar, untuk penanganan lebih lanjut.

“Penumpang yang terindikasi akan diisolasi di ruang klinik BBKK terminal internasional, sebelum lanjut ke rumah sakit rujukan,” ucapnya.

Sementara itu Kepala BBKK Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya, mengaku sudah menerbitkan surat edaran terkait kewaspadaan terhadap penularan penyakit Mpox. Surat edaran itu ditujukan kepada otoritas bandara, 37 maskapai penerbangan, hingga stakeholder di Bandara I Gusti Ngurah Rai termasuk Imigrasi dan Bea Cukai.

“Ini merupakan langkah antisipasi, mudah-mudahan Bali aman,” ungkapnya.

Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata dunia dan miliki resiko terhadap penetapan status Mpox sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKM-MD) oleh World Health Organization (WHO) pada 14 Agustus 2024.

“Ini perlu dalam meningkatkan pengawasan terhadap pelaku perjalanan yang masuk ke Pulau Dewata,” tandasnya.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah terkini Mpox, yang dulu dikenal sebagai cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat global. Mpox bahkan disebut merupakan penyakit menular yang sedang marak terjadi.

Mpox disebabkan oleh virus hewan terinfeksi. Tapi saat ini ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat. Gejala-gejalanya dimulai lebih dari seminggu demam, diikuti empat hari kemudian ruam pada wajah, punggung, tengkuk, badan, selangkangan, serta telapak tangan, telapak kaki, nyeri otot dan lesi kulit seperti bisul yang besar. SN.