Blitar,Sekilasmedia.com
Kredibilitas kepemimpinan daerah di tanah air kian menjadi sorotan, terutama saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang sering menjadi arena kontestasi sengit. Bukanlah sekadar retorika, melainkan persoalan mendasar yang menentukan arah pembangunan dan kesejahteraan suatu daerah.
Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Kabupaten Blitar menyikapi persaingan popularitas pada pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar ini menjadi daya tarik utama.
Mujianto, S.sos. Msi ketua PPI Kabupaten Blitar mengatakan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar menggunakan beragam cara untuk meriah popularitas mulai dari tampil di media massa, media sosial, hingga berbagai kegiatan yang menarik perhatian publik.
“Popularitas memberikan keuntungan tersendiri dalam konteks demokrasi, karena pemilih cenderung lebih mengenal dan merasa dekat dengan calon yang populer,” tutur Mujianto.
Pria berkacamata ini menyebut fenomena tersebut merupakan efek bandwagon (ikut-ikutan), di mana pemilih cenderung mendukung calon yang dianggap akan menang atau memiliki banyak pendukung.
Namun popularitas bukanlah jaminan kualitas, dirinya menyebut Rini Syarifah (Mak Rini) diawal kepemimpinan sebagai Bupati Blitar terus mendapat hujatan pasalnya Mak Rini sebagai Bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar dianggap tidak bisa menahkodai Pemerintahan.
“Ditengah perjalanan, ditangan dingin Mak Rini perkembangan Kabupaten Blitar terus mengalami peningkatan. Ide-ide Mak Rini kerap membawa perubahan dan menjadi Kabupaten Blitar menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Kapabilitas Mak Rini merujuk pada kemampuan seorang pemimpin dalam mengelola sumber daya, membuat keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah yang kompleks. Pemimpin yang kapabel biasanya memiliki latar belakang pendidikan yang baik, pengalaman yang relevan, serta keterampilan manajerial yang mumpuni.
Pada hasil rapat pleno senin lalu (23/9) terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar dengan agenda pengundian dan penetapan nomor urut calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar pada pemilihan tahun 2024, pasangan Rijanto-Beky Herdiansah (RIZKY) memperoleh nomor urut 1, sementara pasangan Rini Syarifah-Abdul Ghoni (RINDU) mendapatkan nomor urut 2.
Mujianto yang turut berada ditengah-tengah pendukung pasangan RINDU menganggap nomor urut dua sesuai dengan harapan akan keberlanjutan pemberian kepercayaan dari masyarakat dalam memegang kewenangan pemerintahan untuk Kabupaten Blitar yang lebih baik lagi.
“Sesuai harapan, nomor dua menjadi simbol kemenangan bagi pasangan Mak Rini dan Mas Ghoni atau pasangan RINDU. Kami optimis Mak Rini akan memimpin Kabupaten Blitar dua periode,” tutur Mujianto.
Untuk membantu kemenangan, setelah pengundian nomor dilanjutkan kampanye damai oleh semua pasangan calon dan kemudian masuk agenda kampanye.
“Pastinya kami bersama teman-teman akan sosialisasi langsung kepada masyarakat Kabupaten Blitar, dengan menunjukkan serta mempublikasikan keberhasilan yang dilakukan oleh pemerintahan Mak Rini, agar masyarakat tidak mendapatkan informasi keliru yang tersebar selama ini,” tutupnya. ddg