Badung,Sekilasmedia.com –Sekelompok oknum pemuda asal Sumba, NTT kembali membuat onar. Mereka menantang warga lokal (Bali) karena tidak terima ditegur saat mengendarai motor secara ugal ugalan dan menggunakan kenalpot brong di jalan.
Aksi anarkis para pemuda Sumba ini terjadi di Jalan Srikandi, Banjar Penyarikan, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu, (29/9) pukul 21.30 Wita.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi, Senin (30/9) membenarkan dengan adanya keributan antara pemuda Sumba dan warga lokal di Nusa Dua tersebut.
Dikatakan, dalam kasus ini polisi telah mengamankan lima orang pemuda asal Sumba yang membuat onar, masing masing Nikodemus Nigha Bobo, Yosep Ndara Milla, Agustinus Holo, Lotensius Bali Meme dan Imanuel Kondo.
“Kelimanya dalam kondisi mabuk, di Bali mereka berkerja sebagai buruh proyek,” ujarnya.
Berawal dari warga setempat WN (50) yang saat itu sedang duduk di warungnya melihat seorang pemuda Sumba mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk dan ugal ugalan di Jalan Srikandi.
Pemuda Sumba yang diketahui bernama Nikodemus Nigha Bobo itu bolak balik mengendarai Honda Revo warna hijau DK 4237 ER. Dengan arogannya dia menggeber geber kenalpot motornya. Warga yang terganggu mencoba menegur agar tidak ugal ugalan di jalan.
“Pelaku itu tidak terima ditegur, lalu menantang WN sampai terjadi cekcok dan saling dorong hingga motor pelaku jatuh,” jelasnya.
IMS adik WN yang mengetahui itu langsung merelai dan menyuruh pemuda Sumba tersebut pergi. Selang beberapa menit kemudian kelompok pemuda Sumba kurang lebih 8 orang kembali datang, mereka membawa bambu dan potongan besi.
Tanpa basa basi kedepan orang tersebut masuk ke rumah untuk mencari MN dan IMS. Mereka menantang dan tidak takut sama orang Bali. Karena merasa terancam IMS dan MN menghubungi kepala pecalang.
“Pecalang Banjar langsung memukul kul kul bulus untuk mendatangkan warga adat karena ada keributan. Kemudian satu pemuda diamankan,” tandasnya.
Sebelumnya para pemuda Sumba ini sempat pesta miras dengan mendengarkan suara musik sangat keras hingga dini hari. Saat itu bedeng tempat mereka dilempar oleh seseorang dari luar, dan mereka sempat mencari. Esok harinya mereka kembali mengadakan miras dengan mengundang teman temannya dari Sumba untuk datang ke bedeng.
“Untuk barang bukti yang disita, ada satu buah tas berisi 3 HP, 1 besi linggis, 1 besi cor, sejumlah bambu, balok kayu dan 1 unit motor Revo,” tutupnya. SR.