Kediri,Sekilasmedia.com-Perkumpulan Sahabat Boro Jarakan Saroja membuat pertunjukan drama parodi yang humanis untuk mendesak segera terbentuknya Alat Kelengkapan Dewan-AKD dan mendesak Anggota DPRD Kota Kediri terpilih segera membahas dan memparipurnakan RAPBD 2025 menjadi APBD 2025 agar roda pemerintahan berjalan selaras yang diharapkan masyarakat. Dalam aksi itu juga bertepatan ada rapat Paripurna penetapan pimpinan DPRD kota Kediri. Sembari membawa alat peraga diantaranya tiga ekor kambing dan beberapa orang berakting sebagai anggota dewan yang sedang berdialog dengan warganya. Rabu (10/10/2024) siang.
Supriyo kordinator aksi mengatakan bahwa, kami ingin memastikan janji kemarin, jadi permintaan kita waktu aksi di hari Selasa kemarin, meminta untuk segera Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dibentuk “supaya pembahasan Rencana Anggaran penggunaan belanja daerah (RAPBD) kedepannya bisa konkret,” ungkapnya
Juga ada kembali sinergi atau kerukunan seluruh pimpinan-pimpinan dewan hari ini semoga hari ini sudah direalisasikan, kami apresiasi juga janji yang diberikan oleh ketuanya kemarin. “Minggu ini segera di Paripurna kan pengukuhan dan segera bekerja karena kita menyayangkan kemarin hampir 1 bulan lebih anggota dewan kita tidak bekerja sampai gaji ditransfer ke rekening mereka,” terangnya
“Sehingga hari ini kita berikan drama parodi penjabaran bahwa kita di luar akan terus mengawal masih ada masyarakat kita yang masih jeli membaca gerak-gerak langkah politik mereka politik yang maslahat maupun politik yang merugikan,” tambah Supriyo
Jikalau kita biarkan terus anggota dewan kita wakil-wakil kita sibuk dengan partai-partai mereka dengan kegiatan-kegiatan non parlemen mereka, rakyat Kota Kediri yang akan dirugikan salah satunya.
“Sehebat apapun janji- janji program yang direncanakan oleh calon ke depan kalau RAPBD kita tidak selesai dibahas yang lebih komprehensif di akhir bulan ke depan, tetap saja program itu menjadi bullshit atau omong kosong,” jelasnya
Kalau terjadi deadlock, sehingga sampai dikembalikan APBD kita ke Mendagri sehingga APBD yang dipakai bisa tahun sebelumnya, Pihaknya menduga karena masing masing-masing pihak ini ngotot, suka tidak suka hari ini terjadi pembelahan di Kota Kediri dua pihak yang terbelah hari ini tidak menyatukan dirinya bersama-sama untuk kepentingan Kota Kediri sehingga tidak segera terlaksana RAPBD di tahun 2025,
“Kita akan lakukan mosi tidak percaya kepada anggota DPRD Kota Kediri bulan nantinya terjadi Deadlock,” tegasnya.
Diketahui, Anggota DPRD sudah melakukan rapat paripurna untuk penetapan pimpinan yang sebelumnya sudah dipilih sebagai Pimpinan Sementara dan hari ini telah terbentuk Firdaus sebagai ketua DPRD dari Partai PAN, Seodjono Teguh W sebagai Wakil Ketua 1 dari Partai Golkar dan M. Yasin wakil ketua 2 dari partai Nasdem.