Surabaya,Sekilasmedia.com-DPRD Jawa Timur berharap agar peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-79 dijadikan momentum bagi pemerintah untuk berfokus pada penyelesaian masalah-masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat.
Selain penyelesaian infrastuktur, penurunan angka stunting dan kemiskinan, Pemprov Jatim juga harus konsen untuk mengatasi persoalan petani seperti kelangkaan pupuk subisidi dan problem penyerapan hasil pertanian.
“Dengan hari jadi ini kita berharap provinsi Jawa Timur apa yang belum maksimal harus dimaksimalkan. Nanti yang diamanati ada PR besar dan harus bisa berkolaborasi untuk menyejahterakan warga Jatim,” kata Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim Husnul Aqib Sabtu (12/10/2024).
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Gresik-Lamongan itu menjelaskan, banyak persoalan yang harus dituntaskan oleh Pemprov Jatim belakangan ini. Diantaranya adalah deflasi dan penurunan kelas menengah yang harus segera diantisipasi, agar tidak menambah jumlah warga miskin di Jatim.
“Problem mendesak juga yang harus diatasi adalah adanya fenomena deflasi,” tambah Sekretaris DPW PAN Jatim itu. Husnul Aqib juga bersyukur para petani juga makin kreatif dan terus berinovasi dalam teknik budidaya. Salah satunya adalah petani melon di Lamongan yang eringkali berhasil mengembangkan varietas baru dengan rasa yang lebih manis, tekstur yang lebih renyah, dan daya tahan yang lebih lama.
“Kalau para petani khususnya di Lamongan denan pemikirannya bisa punya kreatifitas termasuk menanam melon,” katanya.
Meski demikian, dia menilai masalah kekurangan air dan pupuk bersubsidi merupakan tantangan besar yang seringkali dihadapi oleh para petani, termasuk petani melon.
Kondisi ini dapat menghambat produktivitas pertanian dan berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Memang kondisi sekarang disana itu ada gara-gara yang kekurangan air diantaranya adalah yang kemudian nanti mangga pak petani ini kurang maksimal hasil perolehan panennya,” katanya.
Dia berharap agar pemerintah memperhatikan kebutuhan petani agar bisa panen dengan maksimal. Diantaranya adalah pemenuhan pupuk bersubsidi, mempermudah ketersediaan air di lahan pertanian dan bantuan pemasaran pasca panen.
“Kedepan kekurangan kekurangan itu harus bisa diberikan kepada petani. Seperti soal air dan pupuk bersubsidi harus dicarikan solusi agar hasil panen bisa maksimal,” pungkasnya.