Mojokerto ,Sekilasmedia.com– Dalam rangka meningkatkan disiplin dan keselamatan lalu lintas di wilayah Mojokerto, Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024 telah dilaksanakan pada Senin (14/10/2024). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Penjabat Sementara (PJs) Bupati Mojokerto Dr. Akhmad Jazuli,.S.H,. M.SI., serta dihadiri oleh sejumlah pimpinan penting di wilayah ini, termasuk Kapolres Mojokerto, Dandim 0815, Dandenpom V/2 Mojokerto, Kadishub Mojokerto dan Kasatpol PP Mojokerto. Senin (14/10/2024)
Operasi zebra ini akan dilaksanakan selama 14 hari di mulai tanggal 14 s.d. 27 oktober 2024, adapun personel yang dilibatkan sebanyak 3.469 personel dengan perincian polda jatim sebanyak 348 personel dan satwil jajaran sebanyak 3.121 personel yang akan disebar di seluruh wilayah jajaran jawa timur,
Dalam apel yang berlangsung di halaman Mapolres Mojokerto, PJs Bupati Mojokerto Dr. Akhmad Jazuli,.S.H,. M.SI. secara simbolis menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan personel, menandai dimulainya Operasi Zebra Semeru 2024. Penyematan pita tersebut merupakan tanda kesiapan seluruh unsur TNI, Polri, dan instansi terkait dalam mendukung keberhasilan operasi yang akan berlangsung selama dua minggu ke depan.
Adalun 10 pelanggaran yang ditekankan di operasi zebra semeru ini adalah berbonceng lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan, pengendara ranmor yang masih di bawah umur, pengendada R2 yang tidak menggunakan helm SNI, pengendara R4 yang tidak menggunakan safety belt, pengendara menggunakan hp saat berkendara, pengendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, kenalpot tidak sesuai spesifikasi (kenalpot brong), menerobos lampu merah
Sementara itu, PJs Bupati Mojokerto Dr. Akhmad Jazuli,.S.H,. M.SI. menegaskan bahwa sinergi antara TNI dan Polri menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan ketertiban, termasuk di bidang lalu lintas. “Kami siap mendukung sepenuhnya Operasi Zebra Semeru 2024 ini demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Operasi Zebra Semeru 2024 merupakan agenda tahunan yang digelar secara serentak di seluruh wilayah Jawa Timur. Diharapkan, operasi ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.