Mojokerto,Sekilasmedia.com-Debat publik kedua yang diselenggarakan oleh KPU kota Mojokerto dengan menghadirkan pasangan calon walikota, baik dari pasangan Junaedi- Amin ( Jamin ) maupun pasangan Ita- Sandi yang digelar di Ayola Hotel kota Mojokerto, pada Kamis (7/11/2024), sempat diwarnai saling protes dari masing-masing Paslon.
Pasangan calon ( Paslon ) Junaedi-Amin yang dikenal dengan akronim Jamin menyampaikan pihaknya kecewa dengan teknisi mik suara ketika dipakai sering ngadat, ini ada kesengajaan atau tidak mestinya KPU yang bertanggung jawab.
Lebih lanjut Junaedi menambahkan, biaya yang dipakai KPU untuk kegiatan ini nilainya milyaran, dengan mix yang ngadat atau sering mati ini membikin konsentrasi saya dalam debat terganggu,” ucap Junaedi.
” KPU harus bertanggung jawab dengan kejadian tersebut, soal itu disengaja atau tidak, saya tidak tahu,” keluh Junaedi.
Ditempat yang sama juga disampaikan dari Paslon nomor urut 2 Ita- Sandi, Ia kecewa dengan materi yang diberikan panelis, datanya menyimpang dan salah, tidak sesuai dengan BPS bahwa data rata-rata lama sekolah kota Mojokerto yang benar adalah 11, 5, namun disampaikan oleh panelis tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Ini sama halnya dengan mendiskreditkan bagi pemerintahan yang sebelumnya,” ungkap Ita.
Lebih lanjut Ita mengatakan, KPU harus bertanggung jawab karena mencari panelis yang kami anggap tidak kredibel,” ungkap Ita dengan kesal.
Sementara Ulil Abshar divisi teknis penyelenggaraan KPU kota Mojokerto mengatakan, soal komplain mix yang ngadat kedepannya akan menjadi bahan evaluasi yang lebih baik.
Ia menegaskan, hal ini tidak ada unsur kesengajaan yang kami lakukan tetap yang terbaik,” jelasnya.
Selanjutnya tentang penyampaian data dari panelis yang diduga salah, dari pihak kami tidak tahu, panelis pada malam ini kita ambil dari akademik. Dan itu juga orang- orang pilihan.
Isi atau materi yang disajikan ke masing-masing calon itupun kami juga tidak diberitahu, artinya KPU tetap bekerja secara profesional,” tutupnya.(Wo)