Mojokerto,Sekilasmedia.com– DPRD kota Mojokerto telah mendatangkan Kemenkum HAM dan tenaga ahli dari Uner Surabaya guna pembahasan 3 Raperda inisiatif, yakni Raperda Kepemudaan dan Keolahragaan, Raperda Penyelenggara Kota Cerdas dan Raperda Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, bertempat di Gedung DPRD kota Mojokerto, pada Senin 2 Desember 2024.
Dari pantauan Sekilasmedia.com, rapat pembahasan ini dipimpin langsung oleh ketua DPRD kota Mojokerto Ery Purwanti dan Ketua Bapemperda Deny Novianto bersama perwakilan Komisi DPRD kota Mojokerto.
Untuk diketahui, Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) adalah alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap, dibentuk dalam rapat paripurna. Tugas diantaranya adalah menyusun rancangan Program pembentukan peraturan daerah (Propemperda) yang memuat skala prioritas Raperda beserta alasannya pada setiap tahun anggaran.
Ketua DPRD kota Mojokerto Ery Purwanti menyampaikan bahwa pada kali dilakukan rapat gabungan dari perwakilan Komisi untuk membahas Sinkronisasi 3 Raperda inisiatif.
Lebih lanjut disampaikan Ery, namun untuk rapat kali ini selain hadir perwakilan Komisi, juga kita hadirkan tenaga ahli dari Uner Surabaya dan juga dari Kemenkum HAM, dengan tujuan ketika menjadi Perda nanti hasilnya bisa sempurna,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Deny Novianto mengatakan bahwa 3 Raperda ini adalah merupakan embrio dari DPRD kota Mojokerto, untuk selanjutnya bakal dilanjutkan dalam pembahasan di tanggal 13-15 Desember.
Untuk selanjutnya akan dilakukan permohonan evaluasi ke provinsi Jawa Timur hingga disahkan untuk menjadi Perda. Dan targetnya tahun ini harus rampung,” jelasnya.
Untuk diketahui dalam pembahasan Raperda kali ini juga sempat ada beberapa usulan dari perwakilan Komisi DPRD kota Mojokerto.
Seperti yang di usulkan oleh dr. Rambo Garudo, membahas tentang Raperda Kepemudaan dan olahraga, ketua PSSI kota Mojokerto ini menyinggung soal fasilitas olahraga yang memadai. Sebab dengan fasilitas yang baik akan memancing peminat olah raga dan sadar akan pentingnya olahraga. Dengan semangat berolahraga bisa membuat kita cerdas, menuju Mojokerto emas.
“Dengan bantuan tenaga ahli sehingga bisa bikin rancangan perda yang bermanfaat,” harapnya.
Sementara Santoso dan juga ketua Koni kota Mojokerto mengusulkan soal pendidikan, terutama pendidikan dasar ini terlalu over loud, hingga pulang jam 4, di luar negeri seperti Denmark dan Swedia gak ada pendidikan yang lebih dari 6 jam, hal ini perlu dikaji lagi,” usulnya.
Masih kata Santoso, terkait dengan rancangan wawasan kebangsaan, ini penting diterapkan pada anak- anak biar tidak melupakan sejarah.
Sedangkan terkait olahraga, dalam pelaksanaan butuh biasa yang sangat besar, persiapan melibatkan dari berbagai pihak termasuk, KONI dan Disporapar.
” Perda kepemudaan dan olah raga harus bisa diwujudkan dengan baik,” tandasnya. (Wo/ADV)