Batu, sekilasmedia.com- Kepala Kejaksaan Negeri Kota Batu, Didik Adyotomo, SH, MH., pimpinan pers release tentang Pencapaian Kejaksaan Negeri Batu Sepanjang tahun 2024.
Hal ini menjadi momentum untuk melakukan refleksi atas pelaksanaan tugas pokok dan Fungsi Kejaksaan Negeri Batu sebagai salah satu penegak hukum yang mengusung penegakan hukum humanis dan modern.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan di kantor Kejaksaan Negeri Kota Batu di Jalan Sultan Agung No 7 Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu. Senin (30/12/2024).
Dalam keterangannya Kepala Kejaksaan Negeri Kota Batu, Didik Adyotomo menguraikan kinerja masing masing bidang pada Kejaksaan Negeri Batu mulai dari Bidang Intelijen, Bidang Tindak Pidana Khusus, Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Bidang Tindak Pidana Umum hingga Bidang Barang Bukti dan Barang Rampasan.
“Bidang Intelijen selama kurun waktu tahun 2024 telah melaksanakan beberapa kegiatan, seperti halnya Program Jaksa Menyapa adalah program yang dilakukan oleh Kejaksaan untuk memberikan pengetahuan hukum kepada masyarakat,” kata Kajari Kota Batu.
Menurutnya program ini dapat meliputi kegiatan penyuluhan hukum dan penerangan hukum dengan melakukan dialog interaktif. Pada Kejaksaan Negeri Batu kegiatan Jaksa Menyapa diselenggarakan dengan bekerja sama dengan instansi media massa elektronik melalui siaran radio dan televisi.
“Dalam kurun waktu 01 Januari 2024 sampai dengan 31 Desember 2024, seksi Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Negeri Batu telah berhasil melakukan kegiatan-kegiatan dalam hal penyelidikan, penyidikan, penuntutan, prapenuntutan, eksekusi dalam tindak pidana Korupsi (Tipikor) serta berhasil menyetorkan Rp 197,492,000,- ke kas negara,” tegasnya.
Menurut Didik dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara selama satu tahun Kejaksaan Negeri Batu telah melakukan Pemulihan Keuangan / Kekayaan Negara sebesar Rp. 1.000.633.228,- . Selain itu Kejaksaan Negeri Batu telah memberikan Pelayanan Hukum kepada masyarakat Kota Batu sebanyak 43 kegiatan.
“Untuk bidang tindak pidana umum selama periode 2024 secara keseluruhan mengalami kenaikan. Dimana total perkara yang sebelumnya di tahun 2023 hanya 171, kini menjadi 187. Tindak pidana penipuan ada 35 perkara dan pidana pencurian ada 24 perkara,” tegasnya.
Lebih lanjut menurut Didik bahwa dari 187 perkara, ada sekitar 45 yang dikembalikan karena dianggap SPDP nya tidak menjadi sebuah perkara berkas.
“Juga terjadi peningkatan di pelanggaran perkara tilang yang ditingkatkan ke persidangan, dari sebelumnya ada 1367 perkara dalam 2003 sebesar Rp 176.733.000 yang berhasil disetor ke negara. Pada tahun 2004 meningkat perkaranya menjadi 2203 perkara dengan keberhasilan menyetor Rp 237.039.000 kepada kas negara,” urainya.
Selain itu juga disampaikan oleh Kajari Kota Batu bahwa salah satu pionir penegakan hukum di bidang Pidana Umum adanya Restorasi Justice (RJ). Dimana Kejaksaan Negeri Kota Batu juga mengalami peningkatan penanganan perkara yang diselesaikan dengan RJ. Dimana selama di tahun 2023 ada 3 perkara dan tahun 2024 ada 6 perkara.
“Kita berharap juga ini akan kita tingkatkan di tahun 2025 nanti, ini sangat penting. Pengembalian harmonisasi masyarakat seperti keadaan semula itu jauh lebih baik, dari pada kita menghukum seseorang. kenapa? karena disitu juga ada hal yang harus dikeluarkan oleh negara, baik membiayai yang bersangkutan maupun biaya dari penanganan perkara itu sendiri. Memang tidak semua perkara diselesaikan secara RJ, hanya perkara-perkara yang tertentu yang diselesaikan secara RJ,” tukasnya. (BAS)
