Gresik,Sekilasmedia.com – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik mengakui 70 persen gedung sekolah SD/SMP mengalami kerusakan, baik ringan, sedang hingga parah.
Untuk mengatasinya, selain memaksimalkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat, Dispendik juga berusaha menggandeng DPRD Gresik untuk menggunakan anggaran Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) dalam pembangunan sekolah rusak.
Kepala Dispendik Gresik S. Hariyanto mengatakan, berdasarkan data tahun 2021 sekitar 70 persen kondisi sekolah, baik SD dan SMP Negeri di Gresik mengalami kerusakan. Mulai rusak ringan, sedang dan berat.
“Berdasarkan pemetaan kami, kebutuhan rehabilitasi infrastruktur sekolah membutuhkan anggaran sekitar Rp 400 miliar,” ujarnya, Jumat (3/1/2025).
Mulai tahun 2022, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki sekolah rusak. Terutama untuk sekolah SD Negeri.
“Ada yang dari bantuan anggaran pusat. Dan sudah mulai masuk anggaran Pokir dari bapak-bapak DPRD,” terangnya.
Pada tahun 2024 lalu, total ada 50 paket rehabilitasi gedung SD Negeri dan 18 paket rehabilitasi gedung SMP Negeri.
Jenis pekerjaannya mulai pembangunan ruang kelas, pembangunan sarana dan prasarana utilitas hingga pembangunan laboratorium.
“Untuk tahun 2025, kami kembali tancap gas melakukan perbaikan sekolah rusak. Perbaikan sekolah rusak tidak hanya di Gresik daratan. Di Pulau Bawean juga tidak lepas dari perhatian Dispendik Gresik,” pungkasnya.
Penulis: Rudi
Editor: Stella