Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
Budaya  

Makam Troloyo: Jejak Penyebaran Islam di Majapahit

Foto makam Syech Jumadil kubro yang berada di komplek Pemakaman Troloyo,Mojokerto.( Foto: Yusril)

Mojokerto,Sekilasmedia.com-Makam Troloyo adalah sebuah kompleks pemakaman Islam yang berasal dari masa Kerajaan Majapahit, menunjukkan jejak awal penyebaran Islam di Jawa. Kompleks ini terletak di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-14. Keberadaan Makam Troloyo memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi, terutama karena di dalamnya terdapat makam Syekh Jumadil Kubro.

Syekh Jumadil Kubro dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia. Ia diyakini sebagai kakek dari Walisongo, para penyebar Islam di tanah Jawa. Karena itu, Makam Troloyo menjadi salah satu tempat ziarah yang dihormati, baik oleh masyarakat lokal maupun peziarah dari berbagai daerah.

Selain nilai religiusnya, Makam Troloyo juga menjadi bukti akulturasi budaya Islam dengan tradisi lokal di masa Majapahit. Ornamen dan arsitektur makam di kompleks ini mencerminkan perpaduan unsur Hindu-Buddha dan Islam, yang menunjukkan harmoni budaya pada masa itu. Lokasi ini menjadi saksi sejarah penting tentang peralihan budaya dan agama di Nusantara.

Joko Pribadi selaku perwakilan desa sentono rejo menambahkan. Dulu disini itu tempatmya padepokan orang orang menyari ilmu yang dulunya masih masih berupa hutan belantara. Kemudian mbah syech jumadil kubro qubro datang untuk menyebarkan agama islam yang dituju adalah padepokan yang ada disini. Saat ditanya di lokasi.

Mengenal Sosok Syech Jumadil kubro pada penyebaran Islam Di Majapahit

Syekh Jumadil Kubro adalah tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa yang dikenal sebagai leluhur Wali Songo dan memiliki hubungan genealogis dengan Rasulullah. Beliau memainkan peran strategis di Trowulan, pusat Kerajaan Majapahit. dengan menyebarkan Islam secara damai melalui pendekatan budaya lokal yang diterima masyarakat Hindu-Buddha saat itu. Dakwahnya tidak hanya menjangkau rakyat biasa, tetapi juga kalangan bangsawan, menjadikan Islam semakin diterima di berbagai lapisan masyarakat.

BACA JUGA :  Menelusuri Jejak Majapahit, Dikawasan Pendopo Agung Mojokerto

Warisan spiritualnya tercermin dalam sejumlah situs yang dikaitkan dengan namanya, termasuk makam yang dipercaya berada di kawasan Trowulan. Perannya yang signifikan menjadikan beliau simbol penting dalam transisi budaya dan agama, yang kemudian melahirkan era keemasan dakwah Wali Songo di Nusantara.

” syech jumadil kubro ini waliyullah yang menjadi lahirnya islam di majapahait, karena dulu kerajaan ini berbasis hindu-budha jadi pesebarannyanya melalui cara damai”. Kata Joko Pribadi

Penyebaran melalui budaya lokal hindu budha kawasan ini juga menjadi faktor keberhasilan dakwahnya. Tambahnya.

Yang menjadi tujuan utama publik berkunjung disini adalah makam Mbah Syech jumadil kubro namun diruang lingkup kompleks juga terdapat beberapa makam yang tersebar seperti Makam Syech AL – HUSEN,Makam Imamudin Sofari
,Makam Temenggung Satim Singomoyo, Makam Patas Angin, Makan Nyai Roro Kepyur / Kubur tandak, Makam Petilasan Wali Songo, Makam SYECH JUMADIL QUBRO, Makam Sunan Ngudung / Sayid Usman Haji, Makam Raden Kumdowo, Makam Ki Ageng Surgi, Makam Syech Jaelani, Makam Abd. Rohman, Makam Abd. Rochim, Makam Syech Qohar,Makam Mbah Besuki, Makam Ratu Ayu Kenconowungu, Makam Mbah Notosuryo (Makam Tujuh), Makam Syech Maliki, Makam Mbah Rembyong (Syech Muniroh)
, Makam Puspo Negoro beserta Keluarga.

” Yang paling sering dikunjungi yaitu makam Mbah syech Jumadil kubro, tetapi banyak makam” yang tersebar dikawasan ini , ujar joko.

” untuk ritual keagamaan biasanya itu pling sering diadakan pertahun atau kegiatan rutin taun adalah haul dari Syech Jumadil Kubro. Tambhanya.

Komplek makam ini dibuka untuk pengunjung 24 jam nonstop dengan dibadrolmasuk sebesar 5000 dan untuk warga lokal biasanya gratis sehingga dapat dijangkau oleh pengunjung dengan mudah tanpa mengeluarkan biaya besar.

BACA JUGA :  Maha Vihara Majapahit Jadi Pesona Budaya, Religi, dan Jejak Sejarah Kerajaan Majapahit di Mojokerto

Umi ( 71 ) warga daleman sooko. Salah satu pengunjung mengatakan makam ini sering saya kunjungi bahkan setiap malam jum’at legi saya kesini untuk tahlil dan beziarah sekaligus menghormati penyebar islam di daerah mojopahit.

Begitu juga aznan(34) warga dari tuban bersama rombongan berkunjung kesini juga untuk berziarah kepada leleluhur yang menyebarkan agama islam di mojopahit bahkan nusantara. Dia mengaku 1 tahun bisa 2 kali kesini. Katanya.

Makam Troloyo di Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto, bukan hanya sebuah situs sejarah, tetapi juga simbol akulturasi budaya dan peradaban Islam yang damai di tengah tradisi Hindu-Buddha pada masa Majapahit. Kehadiran Syekh Jumadil Kubro sebagai tokoh sentral dalam penyebaran Islam di Jawa menjadikan kompleks makam ini memiliki nilai spiritual yang tinggi. Dengan keunikan arsitektur dan keberagaman makam tokoh-tokoh penting, lokasi ini menjadi saksi bisu perjalanan dakwah Islam di Nusantara.

Sebagai tempat ziarah yang terbuka 24 jam dengan akses yang mudah, Makam Troloyo tidak hanya menjadi tujuan wisata religius, tetapi juga pengingat harmoni lintas budaya dan agama. Tradisi haul tahunan dan kunjungan rutin dari masyarakat menunjukkan bahwa warisan dakwah Syekh Jumadil Kubro tetap hidup hingga kini, membawa pesan damai dan toleransi bagi generasi mendatang.

Penulis: Yusril

Editor: kaylla