Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
BISNIS  

Gerabah Layah, Simbol Budaya yang Menghidupi Warga Mlaten

Gerabah Layah di desa Mlaten merupakan sumber mata pencaharian yang turun- temurun.( Foto: Yusril)

Mojokerto,Sekilasmedia.com-Gerabah mungkin sudah banyak orang tau barang yang sudah menjadi kebutuhan dalam keseharian teruma barang seperti cobek, kendi, gentong, tungku dan lain-lain. Barang” seperti itu yang kini masih diproduksi oleh Samiono (66)mantan lurah di desa Mlaten, Puri, kabupaten Mojokerto.

Produksi gerabah ini berdiri sejak dari 1965 sampai saat ini . Dalam produksi ini gerabah yang dibuat adalah gerabah yang terbuat dari tanah liat yang memiliki 2 nuansa yaitu nuansa kerajinan dan juga nuansa majapahit.

” untuk awalnya ini berdiri 1965 tetapi sebelum itu udah diproduksi oleh orang tua saya dan saya lanjutkan hingga saat ini,” ujar Samiono.

Pada awalnya produk yang dihasilkan adalah jambangan/tempat mandi yang sudah diperjual belikan dimana mana, seiring berjalannya waktu produksi terus diinofasi menjadi gentong,padasan/tempat wudhu, hingga menjadi barang” seperti kendi, cobek. Sehingga tempat produksi ini menjadi central pertama dalam pengolahan tanah liat dan sekarang menjadi mata pencaharian warga setempat.

Samiono mengatakan, produksi ini bekerja sama dengan disperindag Mojokerto, sehingga mendapat suplai tanah liat, selep tanah liat dan alat cetak.

BACA JUGA :  Musim Hujan "Wifen Laundry" Kebanjiran Order

” pada jaman dulu proses pencetakan masih menggunakan tehnik putar/tehnik tempo dulu, namun berkat kerja sama kita mendapatkan alat untuk mencetak secara instan,” tambahnya.

Samiono juga menegaskan, awal produksi kami mengandalkan tanah liat yang berada didaerahnya dan seiring berjalannya waktu diambillah tanah dari luar dengan proses selep untuk mendapatkan tanah yang halus dan bagus.

” karena kami ingin bersaing dengan asongan pengerajin di Jogja.” tambahnya.

Untuk proses pemasaran produksi geraba tanah liat milik Samiono sudah tersebar diseluruh jawa timur, jawa tengah bahkan sudah dikirim diluar jawa seperti manado dan sekitarnya. Dan untuk produk yang paling diminati adalah cobek, tungku, dan kendil.

” dulu sebelum dikenal dan dikirim ke mana mana, proses saya dalam menjual itu jalan kemana mana sambil mengenalkan gerabah yang saya buat, dan alhamdullilah sekarang udah dikenal dimana mana dan mendapatkan pesanan dari resto” diwilayah jawa timur,” terangnya.

Untuk harga yang dibandrol oleh rumah produksi ini sangat beragam tergantung dari besar kecil barang, atau dari banyaknya jumlah pesanan. Mulai dari 1.500 sampai dengan 5.000 bahkan bisa berkali kali lipat ketika udah dipasarkan kemana mana.

BACA JUGA :  Murah Meriah, Bumbu Pecel Iyem Khas Probolinggo Hanya Dijual Mulai 15 Ribu

” Untuk harga beli ditempat produksi kita bandrol 1.500 sampai 5000 untuk yang barang kecil . tapi ketika kita udah kepasar kita jual 2 sampai 3 kali lipat,” terangnya.

Samiono menjelaskan, untuk omset yang didapatkan beliau sekitar 10-12 juta perbulan. Dan itu juga nggak selalu segitu tergantung dari hasil penjualan, cuma rata” segitu.

Dengan semangat menjaga warisan budaya dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar, Samiono terus berinovasi dalam produksi gerabah yang menjadi kebanggaan daerah Mlaten, Mojokerto. Melalui kerja kerasnya, produk gerabah tradisional ini tidak hanya menjadi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya lokal yang mampu menembus pasar luar daerah.

Penulis: Yusril
Editor: Kayla