Mojokerto,Sekilasmedia.com-Makanan tradisional mungkin saat ini mulai tertinggal dari trend makanan viral yang bermacam macam di seluruh penjuru nusantara terutama di wilayah mojokerto, akan tetapi sebuah makanan tradisonal ketika mendapatkan sentuhan kreasi dan inovasi menjadikan sebuah makanan tradisional yang awalnya turun peminat kini menjadi sebuah makanan yang diminati oleh para pembeli.
Seperti makanan tradisional bikang. Bikang adalah kue tradisional khas Indonesia yang memiliki tekstur lembut dan bentuk menyerupai bunga yang mekar. Kue ini dibuat dari campuran tepung beras, santan, gula, dan pewarna alami. Rasanya manis dan gurih, biasanya warnanya beragam seperti merah muda, hijau, dan putih. Akan tetapi melalui tangan dari seorang della(26) warga balongwono, trowulan yang olahan bikang yang awalnya biasa saja dirubah menjadi sebuah bikang dengan tambahan kuah santan yang kini menjadi camilan yang digandrungi oleh masyarakat mojokerto.
Bikang siram santan ini dimulai oleh della pada bulan oktober 2024 sampai saat ini hingga menjadi jujukan para pembeli.
Della mengaku kalau usaha ini dimulai dengan usaha yang tidak mudah. Disamping jualan ini della juga bekerja di salah satu puskesmas yang ada dijombang sebagai ahli gizi. Namun dengan kegigihannya bisnis ini bisa di buka oleh della dan dikeremuni para pelanggannya.
“sebelum mulai usaha saya setiap hari setelah pulang dari puskesmas saya terus mencoba resep bikang ini, karena difaktori oleh teman saya yang ingin sekali makan bikang kuah santen yang seliweran di beranda tiktok,” ujarnya.
“setelah sekian lama menggeluti resep itu akhirnya saya menemukan resep bikang dan resep dari kuah santan itu dan mulailah untuk berjualan,” tambahnya.
Usaha bikang siram santan ini sudah memeliki 2 cabang stand di mojokerto, cabang pertama berada di jalan surodinawan tepat di depan indomaret dan yang kedua berada di pasar brangkal sooko.
“sebelumnya saya buka di benteng akan tetapi karena di benteng pancasila itu sepi saya pindah di daerah sini, karena memang target kami adalah sebuah camilan yang bisa dinikmati ketika sarapan dipagi hari,” ujar della.
Rasa bikang yang legit disandingkan dengan kuah santan yang gurih ditambah lagi dengan toping buah nangkah segar menjadikan rasa bikang ini menjadi lebih perfekt. Serta tekstur yang lembut dan lumer menjadikan makanan ini makin diminati oleh pembeli.
Usaha bikang siram santan milik della memliki 2 varian rasa yaitu pandan dan juga coklat yang dibandrol dengan harga perbiji dari bikang itu sebesar Rp. 2.500. Dan dalam 1 kotak dibandrol dengan harga Rp. 10.000 dengan isian 4 bikang.
” kadang ada rasa gula merah akan tetapi stoknya itu terbatas, dan biasanya pembeli itu belinya 1 kotak jadi harganya Rp. 10.000 perkotak isi 4,” terang della.
Bukan hanya mengandalkan stand jualan namun usaha ini juga menerima pesanan yang dikerjakan di daerah rumahnya. Untuk jam buka dari stand ini dibuka dari pukul 06.30 sampai dengan 11.00 wib disetiap cabangnya.
Dengan jam buka yang dirasa awal dan juga rasa bikang kuah santan yang lezat menjadikan makanan ini menjadi kunjungan para pembeli bukan hanya digunakan sebagai untuk camilan akan tetapi juga diperuntukan untuk camilan pelengkap ngopi atau nge-teh.
Salah seorang pengunjung lina (27 ), “Saya sengaja datang ke stand ini karena penasaran sama bikang kuah santan ini. Ternyata Rasanya unik banget, bikangnya lembut, kuah santannya gurih, dan topping nangkanya bikin tambah segar. Bener-bener camilan yang cocok untuk sarapan atau hanya sekedar camilan .”
Pengunjung lain juga menambahkan ketika ditanya Lestari (35), “Setiap pagi sebelum kerja, saya sering mampir beli bikang ini. Anak-anak di rumah juga suka karena rasanya nggak terlalu manis tapi tetap gurih. Sangat recommended!”
Dengan inovasi sederhana namun kreatif, Della berhasil mengangkat kembali pamor kue tradisional bikang menjadi camilan kekinian yang diminati oleh berbagai kalangan. Konsistensi dan dedikasinya dalam mengembangkan resep serta memahami pasar menjadi kunci sukses usahanya.
Della juga berharap kalau usaha ini semakin hari semakin berkembang dan bisa dikenal keseluruh warga mojokerto.
” harapan saya mungkin makanan ini bisa menjadi oleh” khas dari mojokerto dan menjadi ikonik dari sentral makanan di mojokerto ini,” pungkasnya dengan penuh harapan.
Penulis: Yusril
Editor: Kaylla