Merintis Dari Toko Kecil, Tempat Ini Jadi Toko Peracangan di Desa Banyuanyar Tengah

Caption : Toko Peracangan Arya Milik Maliha (40) warga Desa Banyuanyar Tengah Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo: (foto: Suyitno)

Probolinggo, Sekilasmedia.com – Usaha toko peracangan bisa menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan dan menguntungkan. Bisnis ini menawarkan kebutuhan sehari-hari sehingga akan terus dicari oleh banyak orang.

Toko peracangan selalu ada di setiap kampung, perumahan, bahkan di tepi jalan. Toko ini menyediakan hampir semua kebutuhan, mulai dari sembako, perlengkapan mandi, hingga makanan ringan.

Seperti halnya yang ada di Peracangan Toko Arya milik Maliha (40) yang menyediakan berbagai macam keperluan dapur, kamar mandi hingga kebutuhan rumah tangga lainnya.

Toko Peracangan yang beroperasi mulai jam 6 pagi hingga jam 10 malam ini berada di Dusun Pandi I Desa Banyuanyar Tengah Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo.

BACA JUGA :  Lengkapi Kebutuhan Masyarakat, Toko Anis Jual Berbagai Macam Sembako

“Kebanyakan pelanggan merupakan warga di sekitar Banyuanyar Tengah sendiri. Biasanya mereka membeli kebutuhan pokok seperti halnya beras, minyak, gula, dan sebagainya,” Terang Maliha, Minggu (09/02/2025) siang di sela – sela melayani pembeli.

Dalam menjaga tokonya, Maliha dibantu oleh keluarga secara bergantian sehingga pelayanan didalam toko terus dapat berjalan melayani pembeli untuk mencari kebutuhannya.

“Jam ramai ada di pagi hari sampai menjelang siang hari. Dan dilanjut pada sore hari hingga menjelang malam. Kebanyakan dari mereka membeli di toko kami untuk dijual kembali di toko disekitar rumahnya. Isrilah lainnya kulakan mas,” Ucap Maliha di Toko yang telah berdiri sejak tahun 1990an ini.

Saat disinggung mengenai omset, Maliha mengatakan Kehadiran toko peracangan tidak hanya memberikan kemudahan bagi pembeli, tetapi juga mendatangkan keuntungan bagi penjualnya.

BACA JUGA :  Stabilisasi Pasokan Harga Pangan, DKPPP Kota Probolinggo Gelar GPM

“Alhamdulillah sudah lebih dari cukup mas. Sebenarnya kami mencari barang dalam jumlah banyak dengan mencari harga semurah mungkin tapi dengan kualitas terjaga, kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi namun masih mampu menjangkau daya beli masyarakat sekitar,” Ungkapnya.

Sebelum menjadi toko peracangan seperti ini, Maliha mengaku sempat merintas di tahun 90-an ini dengan toko rumahan yang kecil dan mengembangkan usahanya dari tahun ke tahun.

“Kami waktu itu masih merintis dari warung kecil terlebih dahulu dan bisa sebesar jadi toko peracangan seperti ini sekaligus menjadi tempat kulakan para warung dan pedagang kecil disekitar Desa,” Pungkasnya.

Penulis: Suyitno

Editor: Kaylla