Malang, sekilasmedia.com– Dalam suasana penuh kebersamaan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya menggelar tasyakuran memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025 sekaligus HUT ke-79 PWI. Acara yang berlangsung di Sekretariat PWI Malang Raya, Ruko Istana Dinoyo, Kota Malang, pada Minggu (9/2), ini dikemas secara sederhana, namun sarat makna.
Kesederhanaan tersebut bukan sekadar pilihan, melainkan juga bentuk adaptasi terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025, mendorong efisiensi dalam berbagai sektor, termasuk publikasi pemerintah daerah yang berimbas pada industri media.
Wali Kota Malang terpilih, Wahyu Hidayat, yang turut hadir dalam acara ini, menegaskan komitmennya untuk mencari solusi agar media tetap bisa bertahan tanpa melanggar aturan yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Setelah pelantikan di Jakarta pada 20 Februari, kami akan menjalani retret di Akmil Magelang. Di sana, saya akan memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi dan mencari celah dari Inpres ini. Apalagi, Presiden Prabowo juga dijadwalkan hadir,” ujar Wahyu.
Sebagai putra daerah, Wahyu mengakui peran besar media dalam menyebarluaskan informasi, terutama PWI Malang Raya yang selama ini telah menjalin sinergi erat dengan pemerintah daerah.
“Kami ingin terus mendukung rekan-rekan media, karena peran pers juga masuk dalam visi dan misi kami saat Pilkada 2024. Sinergi ini harus tetap berjalan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Nanang Haryono, turut mengapresiasi hubungan baik antara media dan kepolisian yang selama ini terjalin. Menurutnya, sinergi ini sangat penting dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kota Malang.
“Saya sangat mengapresiasi teman-teman wartawan yang selalu menjaga komunikasi dengan kami sebelum menulis berita. Ini menunjukkan profesionalisme dalam menjalankan fungsi kontrol sosial,” ujar Kombes Nanang.
Ia juga mengakui bahwa kepolisian tak luput dari kekurangan dan kesalahan di lapangan.
“Kami tidak segan untuk meminta maaf jika ada anggota yang melakukan kesalahan. Peran wartawan sangat kami butuhkan untuk memberikan kritik yang konstruktif agar kami bisa bekerja lebih baik,” tambahnya.
Ketua PWI Malang Raya, Ir. Cahyono, menegaskan bahwa peringatan HPN tahun ini memang digelar dengan sederhana, namun tetap memiliki nilai kebersamaan yang kuat.
“Kami ingin mengikuti semangat efisiensi yang dicanangkan pemerintah. Yang terpenting adalah kita bisa berkumpul, berdoa bersama untuk kebaikan wartawan dan pers di Indonesia,” ujar Cahyono.
Selain tasyakuran, PWI Malang Raya juga mengadakan berbagai kegiatan sosial, seperti pemeriksaan kesehatan hewan gratis bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim 2, serta aksi donor darah bersama Pemkab Malang.
Puncak kegiatan ini ditutup dengan ziarah ke makam wartawan yang telah berpulang, sebagai bentuk penghormatan kepada para jurnalis yang telah berkontribusi bagi dunia pers.
Tak hanya itu, dalam acara tasyakuran, berbagai kolega turut menyumbangkan tumpeng sebagai bentuk solidaritas. Salah satunya dari Kapolresta Malang Kota, yang bahkan secara simbolis memotong tumpeng dan membagikannya kepada undangan.
Dengan segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapi dunia media, peringatan HPN 2025 ini menjadi momentum refleksi bahwa pers tetap memiliki peran krusial dalam masyarakat. Seiring dengan perubahan kebijakan dan dinamika zaman, kolaborasi antara media, pemerintah, dan kepolisian menjadi kunci agar dunia jurnalistik tetap eksis dan terus memberikan manfaat bagi publik.
Penulis : S Basuki
Editor: Kaylla