Banyuwangi (Sekilasmedia. Com) Ribuan warga dan wisatawan memadati Festival Tahu Tempe yang di gelar di kelurahan pengantigan, festival yang untuk kali pertama di gelar ini di buka Bupati Banyuwangi Abdullah azwar anas dan menjadi tontonan baru bagi masyarakat ataupun wisatawan yang datang ke Banyuwangi untuk berakhir pekan.
Yang unik dari festival ini, ada tempe yang berukuran raksasa yang di namae tempe mongkleng, tempe yang dengan ukuran panjang lima meter yang di arak sepanjang jalan sambil di iringi seni barong khas suku osing, kelompok masyarakat asli banyuwangi.
Dalam arak-arakan ini Bupati anas ikut mengarak tempe mongkleng. Usai di arak, tempe raksasa itu kemudian di proses, lalu di santap bersama ribuan orang yang jadir.
“Festival tahu dan tempe ibi berangkat dari potensi warga setempat yang memproduksi tempe dan tahu sebagai sumber ekonomi. Lalu warga berkreasi, dan pemerintah daerah mendorongnya menjadi festival unik dan meriah ini” ujarnya
Anas menjelaskan, festival tahu dan tempe digelar sebagai cara pemerintah membangun budaya masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Para produsen tahu dan tempe di dorong melakukan proses pengelolahan dengan higienis. Ini selaras dengan konitmen Banyuwangi yang menjadikan kebersihan sebagai pilar pariwisata.
“kalo karyawannya bersih dan punya potensi unik, pasymti menghadirkan pengalaman berwisata menarik. Wisatawan bisa menyaksikan langsung proses produksi tahu dan tempe dan beragam olahannya tanpa risih karena lingkungannya bersih. Ini bisa kita lihat langsung, tempat produksi tempe yang katanya kotor ternyata disini bersih dan rapi” papar Anas
Di festival ini, beragam olahan tempe dan tahu di sediakan bagi pengunjung misalnya kripik tempe, peyek tempe, tempe mendoan, dan krupuk tahu. Tak hanya itu, banyak olahan tempe dan tahu yang unik, seperti brownies tahu, cokelat tempe, serabi tempe, spageti tempe, cookies tempe, sate tempe, dan burger tempe.
Kawasan pengantigan, banyuwangi. Memang di kenal sebagai pusat produksi tahu dan tempe sejak 1960-an. Sedikitnya ada 30 pengusaha tahu dan tempe di daerah ini. Indah puji rahayu(45), misalnya, yang merupakan pengusaha generasi kedua yang meneruskan usaha tempe dari sang ayah.
Indah mengatakan produksi tempenya terus berkembang. Dulu hanya memproduksi dua kwintal perhari, sekarang mencapai empat kuintal perhari yang didistribusikan hingga pulau bali. Indah memperkerjakan 20 warga sekitar.
“saya senang sekali sentra produksi ini dibikinkan festival tahu tempe, sehingga masyarakat luar semakin tahu potensi kampung kami. Kami juga berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk serta higienis produksi” ujar indah.
Festival tahu tempe berlangsung mulai jumat (9/2) hingga selasa (13/2)
Dari pukul 15.00 – 22.00 wib. Festival ini bagian 77 atraksi wisata banyuwangi festival sepanjang 2018.(robby)