Hutang Indonesia Makin Menumpuk, Hutang Berkurang Hanya Janji Belaka….

Mojokerto,(Sekilasmedia. Com) Kedatangan Direktur IMF Christine Lagarde, diajak Jokowi ke Pasar Tanah Abang Jakarta dan pamerkan KIS di RS. Pertamina Pusat. Mirip pengajuan kredit di Bank survey lokasi “agunan” pengajuan, syarat akad kredit, ” Mimpi buruk dengar nasehat IMF, inget pujian-pujian IMF 1996/1997, sebelum topan krisis 1997/1998…sing eling ” ujar ciutan Dr Rizal Ramli, dilaman Twitter nya. Bagai jebakan Batman.

Hutang Negara itu Penyakit kata Wapres Boediono era Presiden SBY, torehan sejarah membuktikan, bahwa Presiden yang mampu bayar hutang atàu setidaknya mengurangi hutang itu Presiden B.J. Habibie ( 3 M USD ) dan Gusdur ( 9 M USD ) Kedua Presiden ini, memang sudah terbukti amanah dan terpercaya, tetapi, Amerika gerah floating rate keuntungan atas bunga akan berkurang.

Seperti kita ketahui, Kedua Presiden itu,”diturunkan” ditengah jalan, tentu, diduga kuat hasil konspirasi Asing oleh karena itu, berkehendak Indonesia tetap sebagai Negara Penghutang dan sangat tergantung hutang Asing. Amerika lebih nyaman dengan Presiden menumpuk hutang.

Kini, hutang Negara sebesar Rp 810 T akan jatuh tempo tahun ini. Bagaimana cara pemerintah menutupnya, Menkeu Sri Mulyani akan menerbitkan SBN (Surat Berharga Negara) menganggarkan, rencana hutang lagi sebesar  Rp  372  T  tahun 2018.

Tentu, Jokowi terus menumpuk hutang berbunga tinggi 2-3 % Indonesia dirugikan milliaran USD, dalih bangun infrastruktur, apa hebatnya seluruhnya dibiayai hutang asing. Analisa ekonom hutang jatuh tempo Rp 810 T ditutup dengan hutang lagi Rp 372 T  masih kurang separuh lebih, lalu dari mana “nomboki” nya.

PERTAMA, kejar cukai rokok (sudah) dinaikkan dan konsisten cukai akan naik, untuk  selama 2017 cukai mencapai target Rp 192 T dari asap Rokok , juga asap rokok elektrik cukai digenjot naik 57 %, perokok tidak akan berkurang karena butuh.

BACA JUGA :  Cegah Omicron, Kapolri Minta Percepatan Booster Hingga Akselerasi Vaksinasi Lansia-Anak

KEDUA, sasaran pajak yang belum kena pajak, akan digali sebagai target pajak, misalnya oleh-oleh sovenir bawaan dari luar Negeri. Dan tarif  TDL listrik dinaikkan terus. Selain itu, bayar hutang tidak perlu ribet,  analisa sekelas jebolan University Berkeley atau Harvard sekalipun, problemnya ada atau tidak  dana itu, untuk bayar hutang, per Januari 2018  mencapai Rp 4.791 T. Namun, untuk  memahami bagaimana melunasi hutang,  analisa ekonom cukup mudah dimengerti, simpel, dan hakikatnya bayar hutang selama dana itu tersedia. Bila salah dalam memilih  Pemimpin, cukup masuk bilik 5 menit tentukan  dan 5  tahun mendatang menderita bersama. Karena itu, pasti hutang Negara menjadi beban 30 tahun kedepan tanggung jawab rakyat, dipungut atas Pajak.

KETIGA,  harga BBM secara simultan akan dinaikkan. Pertalite Naik Rp 7.500 menjadi Rp 7.600, kebetulan ada alasan harga minyak dunia naik ke 67 USD per barrel patokan APBN 50 USD dan bensin Premium makin sulit didapat, langka. Analisa ekonom pastinya, hutang Negara telah dianggarkan, rencana nambah hutang lagi, intinya bayar hutang dari hutang baru lagi, selain kejar target pajak rakyat, convenience goods ( barang kebutuhan harian selain sembako ) misal, pulsa, textile, transportasi, rokok dan sebagainya, terkerek naik. Sementara itu,  akan berakibat langsung menguras dompet rakyat, yang sudah terlanjur minimalis daya beli makin lemah, dan PHK berjama’ah terjadi dimana-mana, karena, Jokowi janji tumbuh 7-8 % per tahun selama 3 tahun stagnant     5 %. Sampai rezim Jokowi berakhir pasti janji itu tak mungkin tercapai ekonomi tumbuh 8 %, jelas perilaku janji bohong ( hoax ). Lalu siapa yang beri contoh Hoax ? Benarkah Warga Netizen marak lebih sadis ikuti perilaku Hoax Pemimpin negeri ?. Bisa benar juga bisa tidak atau untuk tetap dungu pada junjungannya.

BACA JUGA :  Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Pasangan Suami Istri Baru Menikah 6 Bulan

Jadi, masihkah pemimpin dapat dipercaya, atau adakah harapan rakyat lebih sejahtera kualitas hidupnya ?. Tentu, sebagai rakyat harus semangat optimis, meski semu sekalipun, namun sedikit tiarap tahan belanja keinginan, kecuali hanya pengeluaran kebutuhan sembako rakyat ngos-ngosan senin-kamis, daging tak terbeli. Pemodal besar makin moncer jaya, jurang kaya miskin makin menganga, kerawanan sosial bagai  bom waktu, data satu orang kaya Indonesia equivalen dengan 100 ribu orang miskin. Kredit Bank dunia usaha makin susah, dana konsorsium Bank tersedot untuk infrastruktur yang tak struktur dan korporasi besar.

Terkait itu semua, siapapun dan sampai kapan pun, jika Presiden, paradigmanya hanya menumpuk hutang, Indonesia Hebat hanya slogan, Revolusi Mental,  tema apapun itu cuma isapan jempol. Presiden siapapun tidak akan mampu membayar hutang Negara yang menggunung, meski gunakan tutup lubang gali lubang hutang Asing, apalagi harta sumber kelompoknya.

Dosen BINTAL, Bimbingan Mental TNI – POLRI

Kini, Pendekar Politik Kenegaraan Kawakan turun gunung. Pemimpin sering berbicara banyak janji tak ditepati khianat, bohong ( hoax ) kecuali hanya Capres K.H. GUSTUR, satu diantara sejuta Kyai yang mampu  menyusun, Program Capres tertulis Bidang Politik dan Kenegaraan. Selain memberikan sentuhan tausyiah juta-an Jama’ahnya dan Dosen Bimbingan Mental TNI-Polri.

Namun juga, sebagai Pencetus, Pendiri The United Nations Internasional Union  beranggotakan 257 Negara dan selalu berupaya menebar Rohmatan Lil Aalamin. Tentu, satu-satunya yang mampu bayar hutang Negara dengan Kolateral Asset Amanah, sebagai Pewaris Tahta Mojopahit  Mataram Nusantara.

Tentu, sebagai Capres tak perlu pencitraan, cenderung khianati diri, blusukan dan apalagi itu bukan karakter K.H. GUSTUR, karena kekuasaan bukan tujuan mencari Kemewahan Harta, Fasilitas Negara, tetapi kekuasaan  hanyalah sebagai alat digunakan hanya untuk menolong rakyat.

Penulis : Mashuda (sekpri media capres Gustur)